Sabtu, 29 Januari 2011

Kelelawar, burung hantu dan burung pipit

Ketika duduk diteras rumah di malam hari aku melihat kelebat kelelawar disusul burung hantu. Lama aku merenung apa maksud dibalik kelibatnya dua makhluk itu.
Dalam perenunganku mendadak aku tersadar bahwa kedua makhluk tersebut memiliki kesamaan yaitu tidak menyukai sinar matahari karena akan silau dan perih pandangannya serta menghalangi dalam mencari makan. Karena mereka memang diciptakan dengan mata yg tidak kuat memandang cahaya matahari, demikian halnya dengan manusia yg bertipe kelelawar atau burung hantu , mereka sangat takut dengan ayat-ayat kebenaran yg datang dari sang Maha Benar. Karena mereka berpikir ayat-ayat kebenaran atau cahaya kebenaran akan menghalangi mereka dalam mencari atau menumpuk makana serta harta benda. Untuk itulah mereka membeci & menjauhi cahaya kebenaran dan lebih suka dalam kegelapan hawa nafsunya yang kadang lebih suka menamakan diri mereka atas nama aku, kepentinganku dan masa depanku. Seperti halnya burung hantu & kelelawar yg sangat gesit dalam mencari makan didalam kegelapan, demikian juga dengan mereka sangat ahli dalam mencari kesempatan didalam menumpuk harta mereka dengan menggunakan selubung kegelapan nafsu aku mereka.
Berbeda dengan burung murai,burung pipit dan burung-burung lainnya yg keluar disiang hari justru pandangan mereka sangat lemah di dalam kegelapan karena Alloh menciptakan mereka lebih kuat dalam menangkap sinar matahari. Seperti itu halnya manusia yg diciptakan oleh Alloh dengan mata hati yg mampu membaca Ayat-ayat kebenaran dari sang Maha Benar, mereka bergerak dengan sangat leluasa dan mereka bergerak dengan nyaman dalam mencari makan dalam sorotan cahaya kebenaran.Mereka merasa bahwa aturan-aturan yg dibikin sang Maha Cahaya adalah sangat menyenangkan dan memandang memang harus seperti itulah manusia harus berada dalam sorotan cahaya kebenaran Tuhannya. Orang-orang yg seperti ini sangat tidak leluasa atau merasa sulit bergerak atau mencari makanan yg berlawanan dengan azas cahaya.Mereka sangat kikuk dan gelisah ketika harus mencari makanan dengan cara menenggelamkan nurani mereka ke dalam kegelapan nafsunya.
Maka sangat sulit bahkan lebih terkesan mustahil ketika burung pipit harus duduk bersam dg burung hantu & kelelawar dalam majelis yg sama, karena mereka memiliki konsep yg berbeda dalam memandang cahaya.
Mendadak terngianglah dalam hati nuraniku tentang pelajaran dalam kitab wasiatul musthofa yang artinya:
"Ketika Alloh murka kepada seseorang , maka Dia memberinya rezeki berupa kekayaan yang haram. Apabila kemurkaan-Nya kepada orang tersebut bertambah, maka Alloh akan menugaskan setan membantunya mengurusi harta kekayaan dan menemaninya mencari kekayaan, menyibukkanya dengan urusan dunia hingga lupa terhadap urusan agama dan memudahkan orang tersebut dalam hal dunia lalu berkata : tenanglah, Alloh adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang".


By Arga cs setelah ishak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar