Senin, 26 Desember 2011

Siapa yang lebih bodoh..?

Suatu hari teman saya yang bernama Arga bertamu kerumah,..wajahnya keliatan uring-uringan..setelah mengucap salam dan duduk,..teman saya ini langsung saja  cerita dengan menggebu-gebu tentang kekesalannya pada temannya yang dia anggap bodoh tapi sok tahu..

Usut-punya usut ternyata penyebab teman saya ini uring-uringan sangat sepele.
Teman saya ini barusan mendatangi temannya yang sedang mendirikan usaha rumah. makan..Dia menasehati temannya tentang trik-trik marketing agar usaha itu cepat berkembang.Mulai dari dekoratif ruangan sampai teknik menarik pelanggan dengan model promo dan voucer.dst.
tetapi sayangnya temannya si arga ini memang unik dia merasa bahwa dia lebih tahu tentang hal itu sehingga wal hasil semua teori serta usulan si arga ini dia tolak mentah-mentah meskipun itu sangat rasional sekali serta sesuai dengan kaidah dalam perdagangan..
Karena inilah si Arga uring-uringan lalu pergi kerumah saya dengan harapan bisa sedikit dingin hatinya.
Setelah mendengar lengkap tentang semua kisahnya dengan kalem saya berkomentar bahwa memang benar bahwa yang bersalah adalah si Arga.
Mendengar jawaban saya tentu saja si Arga tambah uring-uringan...
Tanpa memperdulikan wajahnya yang tambah kusut.saya langsung bercerita

Dahulu kala ada dua orang dewasa yang bertengkar hanya karena masalah hasil perhitungan matematika sederhana tentang 4 x 7
Si A menjawab bahwa 4x7 = 28 sementara si B menjawab bahwa 4x7= 27
Si A menyalahkan jawaban si B demikian pula sebaliknya..sampai hampir terjadilah perkelahian sehingga mereka berdua dibawa ke seorang hakim..
Setelah mendengar sebab pertengkaran dengan cepat si hakim memutuskan bahwa si A yang bersalah dan harus mendapat hukuman..
Tentu saja si A marah-marah..dan mengumpat si hakim...sihakim cuma tersenyum saja mendengar umpatan si A atas dirinya.
Sehari setelah siA diruang penjara besok paginya si hakim memanggil si A.
" Kemarin saya dengar anda mengumpat saya dengan kalimat bahwa saya hakim yang bodoh,.apa benar demikian? " tanya pak hakim..
 " Benar  pak , anda memang bodoh..." jawab si A tetap dengan nada jengkel..
  "Sekarang coba anda pikir adakah yang lebih bodoh daripada orang yang bertengkar dengan seorang yang tolol yang menjawab perkalian 4x7 = 27..?"
 "Semua orang tahu bahwa 4x7 = 28..tetapi anda begitu tololnyanya mau bertengkar dengan orang yang bodoh hanya karena dia menjawab 4x7=27."' jawab si hakim dengan tenang..

"Anda benar pak,..saya memang bersalah" jawab si A lirih.
 Si Arga tampak termanggu-manggu kemudian dia tertawa.

Sahabat begitu banyak dari kita yang kadang sibuk bertengkar hanya karena sesuatu yang sebenarnya sangat sederhana dan bahkan tidak penting bukan ?.


By Ayah Bia & Ifor .







Selasa, 20 Desember 2011

untuk yg ku sayangi dan yang paling kusayang

wahai sayang yang paling kusayang...
Engkau tahu karena Engkau tempatkan aku diantara yang kusayang sayang....
ketika Engkau hadapkan aku pada antara yang kusayang-sayang aku memilihMu wahai Yang Paling kusayang,,,,
Kekasihku yang paling kusayang...
.jikalau,,perih ini menjadi cahaya bagi dia wanita yang ruh dan jasad ini pernah dikandungnya......
jikalau ..perih ini menjadi kunci pintuMu  agar tercurah semua ampunan dan anugerahMu bagi yang kusayang....
maka aku haturkan syukur sujudku padaMu wahai yang paling kusayang
dekaplah dia yang kusayang dengan dekapanMu yang paling hangat 
Wahai Yang paling kusayang
jikalau tetes bening yang lahir dari ribuan perih ini begitu berarti dihadapanMu...
maka jadikanlah dia air yang terlezat yang menjadi pereda dahaganya disana...
jadikan mimpi-,mimpinya selalu indah dalam tidur panjangnya
jadikan tentram hatinya..
pertemukan dia dengan semua yang kusayang sayang
ridhokan hatinya pada semua gerak , kata dan pikirku
wahai yang Paling kusayang...sayangi dia yang kusayang sayang
dan semua yang kusayang-sayang
dan untukku,,Wahai Yang Paling Kusayang...aku inginkan sayangMu penuhi jiwa raga sukma dan ruhku selalu..dan selalu..
karena sayangMu utuh...
sayangMu mutu tak pernah runtuh....
sayangmu asli dan sejati
Karena ....Kaulah yang paling sayang..diantara semua yang penyayang,,,


by : Ayah Bia & ifor  the moment to my Emak.

Senin, 19 Desember 2011

Bangku Kosong..

 Saat mendengar kata cinta….pasti yang terbayang adalah sebuah rasa….tanpa pernah kita mampu mendefinisikannya dan menggambarkan secara pasti…..seperti apa perasaan itu.Arti cinta sangatlah luas…..dan menurut pengertian yang aku tangkap adalah memberi…..yaa….kita hanya memberi tanpa mengharapkan apa apa.

Saat berjalan jalan di sebuah taman atau pusat perbelanjaan…..dan kita merasa lelah….pastinya... kita akan mencari sebuah bangku kosong hanya untuk sekedar beristirahat dan melepas lelah.Lalu…..pernahkah kita memikirkan apakah bangku yang kita duduki tersebut keberatan atau senang kita duduki?……pastinya tidakkan? dan bangkupun tak akan mungkin mengeluh ….karena dia dibuat memang untuk diduduki.Jadi dari penggambaran ini….jelas terlihat bahwa bangku hanya memberikan tempat untuk diduduki tanpa mengharap apapun dari yang mendudukinya.

Penggambaran tentang sebuah bangku kosong…..mengibaratkan sebuah rasa cinta yang tulus dan ikhlas…..seperti cinta seorang ibu kepada anak anaknya……atau cinta kita kepada Allah.Ketika kita memberikan rasa cinta kepada siapapun di dunia ini…..maka hendaklah kosongkan isi hati dan isi kepala…agar bisa memberikan perasaan kita sepenuhnya tanpa ada sebuah pamrih apapun didalamnya.Salah satu contoh…..disaat anak anak kita merasa lelah dan ingin mengeluh tentang apapun….maka dengan senang hati kita akan mempersilahkan mereka datang dan memeluknya dengan penuh rasa cinta kasih yang tulus.Tak ada pemikiran apa apa di hati dan kepala kita kecuali ikhlas menyambut kedatangan mereka dan mendengarkan segala keluh kesahnya….hingga mereka merasa damai dan nyaman.
Definisi tentang cinta memang sangatlah luas…..tapi intinya bila kita memahami tentang cinta….maka kita akan memahami arti berbagi.Bila kita memiliki cinta….pasti kita akan mau berbagi….kepada siapapun di dunia ini.Cinta akan membawa kedamaian…..karena cinta akan membawa manusia kepada rasa kasih sayang yang pada akhirnya menimbulkan rasa saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia.Seperti tulisan yang aku buat ini….merupakan hasil berbagi dari seorang sahabat yang membukakan pikiranku untuk lebih memahami arti cinta yang sebenarnya……dari filosofi sebuah bangku kosong.Sebuah perumpamaan yang sederhana tapi mampu menjelaskan arti berbagi dan saling membantu antar sesama manusia di dunia ini……..Salam:)


tulisan ini di ambil dg paksa dari catatan seorang sahabat saya
Siti N.
yg lagi belajar nulis..
saya anggap memiliki  manfaat buat kita semua dlm memahami hidup.









oleh Nurjanah Siti

Sabtu, 10 Desember 2011

Syukur... Katakanlah " Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati (tetapi) amat sedikit dari kamu yang bersyukur." ( Q.S ALMULK..: 23) Sebuah surat dari Sang Maha Pengasih Maha Mengetahui serta Maha Mengajari telah dikirimkanNya untuk kita.. perhatikan tentang urutan pendengaran..penglihatan serta hati..serta makna syukur yang didalamnya mengandung banyak makna diantaranya makna merawat..memanfaatkan secara optimal dengan benar dan baik sesuai petunjukNya serta sesuai dengan azaz penciptaan kita sebagai kholifahNya..sebagai wakilNya dalam menyebarkan keselamatan serta kasih sayang kepada sesama hidup. Betapa banyak kita amati berbagai peristiwa disajikanNya untuk kita cermati akibat dari kegagalan atau kurang cerdasnya kita dalam mengolah dan memanfaatkan pendengaran,penglihatan serta hati yang kemudian berakhir dengan kepedihan batin kita sendiri. Dalam bidang perdagangan..seandainya kita mau menggunakan tiga item tersebut dengan baik maka akan melahirkan kesuksesan.. sebagai contoh..gunakan telinga anda..dengarlah kabar produk apa yang lagi ramai dibicarakan serta diminati orang banyak..gunakan penglihatan anda untuk melihat bentuk serta mutu barang..gunakan hati untuk menimbang kemanfaatannya bagi semua pihak..harga yang harus diambil serta sistem yang harus digunakan..dan sebagainya Dalam dimensi kehidupan rumah tangga kita misal.. gunakan telinga kita untuk mendengar.suara anak ,suara pasangan kita..suara mertua kita ..amati intonasinya..akan tampak suasana batinnya sedang gembira, marah, sedih.lelah..amati wajahnya dengan penglihatan kita apakah tampak berseri..kuyuh atau pucat, lalu gunakan hati kita untuk menimbang rasa kita adakah yang salah dengan kita ..apakah yang harus kita lakukan..? Betapa banyak kehancuran keluarga yang terjadi akibat kurang terampilnya kita menggunakan tiga eleman diatas... Seorang suami pergi berselingkuh dengan wanita lain ataupun sebaliknya ..hanya karena telinga mendengar suara yang lebih merdu dari suara istrinya atau matanya melihat sosok si wanita lebih eksotis dari bentuk tubuh istrinya..tetapi dia lupa menggunakan hatinya untuk merenungkan selama apa suara serta bentuk tubuh dan rupa si wanita akan tampak menarik baginya?.. apakah layak apa yang dia lakukan ditinjau dari status dia sebagai hambaNya..sebagai suami serta bapak bagi anak-anaknya.bagi atasannya serta bawahannya bagi iparnya serat saudaranya..?.. dia lupa untuk merenungkan bahwa suara istrinya dulu juga terdengar merdu..bentuk tubuhnya juga tampak menarik baginya..lalu apa yang menyebabkan suara serta bentuk tubuh itu menjadi tak menarik lagi baginya..adakah itu merupakan kesalahannya atau istrinya..adakah solusinya?..adilkah apa yang dilakukannya bagi dirinya serta istrinya dan anak-anaknya..? Demikian juga dengan para istri seandainya tiga item ini digunak dengan baik maka sangat sedikit sekali terjadi resiko perceraian atau perselingkuhan.. gunakan telinga untuk mendengar apakah suara suami terdengar lelah..sedih marah atau gembira..gunakan mata untuk melihat seperti apakah raut wajahnya serta sorot matanya..apakah tampak gelisah..gembira atau tampak marah..gunakan hati untuk menimbang apa yang mesti dilakukan untuk menghiburnya..menyenangkan hatinya..dst. Sudahkah kita menggunakan tiga item ini dengan benar sehingga kita dapat dikategorikan sebagai bagian dari yang bersyukur...dengarlah suara pasanganmu..anak-anakmu..mertuamu.. amatilah dari raut wajah serta sorot mata yang bagaimana muncul suara-suara itu..lalu gunakanlah hatimu untuk merenungkannya..untuk menimbang serta menilai sikap apa yang mesti kita lakukan... by Ayah Bia dan Ifor.

Jumat, 11 November 2011

Bersandarlah Hanya Kepada Allah Tiada keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, kecuali orang yang tidak memiliki sandaran, selain bersandar kepada Allah. Dengan meyakini bahwa memang Allah-lah yang menguasai segala-galanya; mutlak, tidak ada satu celah pun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada satu noktah sekecil apapun yang luput dari genggaman Allah. Total, sempurna, segala-galanya Allah yang membuat, Allah yang mengurus, Allah yang menguasai. Adapun kita, manusia, diberi kebebasan untuk memilih, "Faalhamaha fujuraha wataqwaaha", "Dan sudah diilhamkan di hati manusia untuk memilih mana kebaikan dan mana keburukan". Potensi baik dan potensi buruk telah diberikan, kita tinggal memilih mana yang akan kita kembangkan dalam hidup ini. Oleh karena itu, jangan salahkan siapapun andaikata kita termasuk berkelakuan buruk dan terpuruk, kecuali dirinyalah yang memilih menjadi buruk, naudzubillah. Sedangkan keberuntungan bagi orang-orang yang bersandarnya kepada Allah mengakibatkan dunia ini, atau siapapun, terlampau kecil untuk menjadi sandaran baginya. Sebab, seseorang yang bersandar pada sebuah tiang akan sangat takut tiangnya diambil, karena dia akan terguling, akan terjatuh. Bersandar kepada sebuah kursi, takut kursinya diambil. Begitulah orang-orang yang panik dalam kehidupan ini karena dia bersandar kepada kedudukannya, bersandar kepada hartanya, bersandar kepada penghasilannya, bersandar kepada kekuatan fisiknya, bersandar kepada depositonya, atau sandaran-sandaran yang lainnya. Padahal, semua yang kita sandari sangat mudah bagi Allah (mengatakan ‘sangat mudah’ juga ini terlalu kurang etis), atau akan ‘sangat mudah sekali’ bagi Allah mengambil apa saja yang kita sandari. Namun, andaikata kita hanya bersandar kepada Allah yang menguasai setiap kejadian, "laa khaufun alaihim walahum yahjanun’, kita tidak pernah akan panik, Insya Allah. Jabatan diambil, tak masalah, karena jaminan dari Allah tidak tergantung jabatan, kedudukan di kantor, di kampus, tapi kedudukan itu malah memperbudak diri kita, bahkan tidak jarang menjerumuskan dan menghinakan kita. kita lihat banyak orang terpuruk hina karena jabatannya. Maka, kalau kita bergantung pada kedudukan atau jabatan, kita akan takut kehilangannya. Akibatnya, kita akan berusaha mati-matian untuk mengamankannya dan terkadang sikap kita jadi jauh dari kearifan. Tapi bagi orang yang bersandar kepada Allah dengan ikhlas, ‘ya silahkan ... Buat apa bagi saya jabatan, kalau jabatan itu tidak mendekatkan kepada Allah, tidak membuat saya terhormat dalam pandangan Allah?’ tidak apa-apa jabatan kita kecil dalam pandangan manusia, tapi besar dalam pandangan Allah karena kita dapat mempertanggungjawabkannya. Tidak apa-apa kita tidak mendapatkan pujian, penghormatan dari makhluk, tapi mendapat penghormatan yang besar dari Allah SWT. Percayalah walaupun kita punya gaji 10 juta, tidak sulit bagi Allah sehingga kita punya kebutuhan 12 juta. Kita punya gaji 15 juta, tapi oleh Allah diberi penyakit seharga 16 juta, sudah tekor itu. Oleh karena itu, jangan bersandar kepada gaji atau pula bersandar kepada tabungan. Punya tabungan uang, mudah bagi Allah untuk mengambilnya. Cukup saja dibuat urusan sehingga kita harus mengganti dan lebih besar dari tabungan kita. Demi Allah, tidak ada yang harus kita gantungi selain hanya Allah saja. Punya bapak seorang pejabat, punya kekuasaan, mudah bagi Allah untuk memberikan penyakit yang membuat bapak kita tidak bisa melakukan apapun, sehingga jabatannya harus segera digantikan. Punya suami gagah perkasa. Begitu kokohnya, lalu kita merasa aman dengan bersandar kepadanya, apa sulitnya bagi Allah membuat sang suami muntaber, akan sangat sulit berkelahi atau beladiri dalam keadaan muntaber. Atau Allah mengirimkan nyamuk Aides Aigepty betina, lalu menggigitnya sehingga terjangkit demam berdarah, maka lemahlah dirinya. Jangankan untuk membela orang lain, membela dirinya sendiri juga sudah sulit, walaupun ia seorang jago beladiri karate. Otak cerdas, tidak layak membuat kita bergantung pada otak kita. Cukup dengan kepleset menginjak kulit pisang kemudian terjatuh dengan kepala bagian belakang membentur tembok, bisa geger otak, koma, bahkan mati. Semakin kita bergantung pada sesuatu, semakin diperbudak. Oleh karena itu, para istri jangan terlalu bergantung pada suami. Karena suami bukanlah pemberi rizki, suami hanya salah satu jalan rizki dari Allah, suami setiap saat bisa tidak berdaya. Suami pergi ke kanotr, maka hendaknya istri menitipkannya kepada Allah. "Wahai Allah, Engkaulah penguasa suami saya. Titip matanya agar terkendali, titip hartanya andai ada jatah rizki yang halal berkah bagi kami, tuntun supaya ia bisa ikhtiar di jalan-Mu, hingga berjumpa dengan keadaan jatah rizkinya yang barokah, tapi kalau tidak ada jatah rizkinya, tolong diadakan ya Allah, karena Engkaulah yang Maha Pembuka dan Penutup rizki, jadikan pekerjaannya menjadi amal shaleh." Insya Allah suami pergei bekerja di back up oleh do’a sang istri, subhanallah. Sebuah keluarga yang sungguh-sungguh menyandarkan dirinya hanya kepada Allah. "Wa man yatawakkalalalloh fahuwa hasbu", (QS. At Thalaq [65] : 3). Yang hatinya bulat tanpa ada celah, tanpa ada retak, tanpa ada lubang sedikit pun ; Bulat, total, penuh, hatinya hanya kepada Allah, maka bakal dicukupi segala kebutuhannya. Allah Maha Pencemburu pada hambanya yang bergantung kepada makhluk, apalagi bergantung pada benda-benda mati. Mana mungkin? Sedangkan setiap makhluk ada dalam kekuasaan Allah. "Innallaaha ala kulli sai in kadir". Oleh karena itu, harus bagi kita untuk terus menerus meminimalkan penggantungan. Karena makin banyak bergantung, siap-siap saja makin banyak kecewa. Sebab yang kita gantungi, "Lahaula wala quwata illa billaah" (tiada daya dan kekuatan yang dimilikinya kecuali atas kehendak Allah). Maka, sudah seharusnya hanya kepada Allah sajalah kita menggantungkan, kita menyandarkan segala sesuatu, dan sekali-kali tidak kepada yang lain, Insya Allah. ditulis kembali oleh Ayah Bia & Ifor..dari nasehat seorang hamba yang bijak
Wajah.... Wajah bagi manusia adalah suatu identitas ..bayangkan seandainya manusia tanpa wajah...tentu akan repot sekali seseorang mengenali yang lainnya. Bahkan melalui wajah ini pula kadang terpancar cahaya./aura..ada yang ketika dipandang memunculkan kesan menyenangkan..kadang pula menentramkan..ada yang menimbulkan seram..ngeri..serta segan.. cobalah kamu lihat..wajah orang yang sedang marah..wajah yang sedang gembira..wajah orang yang sedang sedih...gelisah..semuanya menimbulkan raut yang berbeda-beda.. artinya.. penampilan wajah sangat berkaitan dengan suasana perasaan kita.. Renungkanlah...wajah yang segar..wajah yang teduh..yang menimbulkan suasana menyenangkan ..menentamkan..bagi yang memandang tentu membawa banyak keberuntungan bagi pemiliknya... cobalah cari tahu pemilik wajah yang menyenangkan..yang menentramkan..amati bagaimana sikapnya..tuturnya...pandangannya tentang hidup dan kehidupan.. lalu coba cari tahu pula pemilik wajah yang menyebalkan..yang menimbulkan rasa tak nyaman bagi yang memandang..cari tahu pula sikap..tutur katanya..serta pandangannya tentang hidup dan kehidupan... lalu pilih sendiri wajahmu.. by ayah bia & ifor.

Jumat, 12 Agustus 2011

Pesan

Ada 2 orang sahabat ketika itu mereka sedang bersama membangun sebuah bangunan bertingkat tujuh..Ketika itu seorang diantara ke dua sahabat itu berada pada tingkat yang paling atas...semerntara yang lain berada pada tingkat bawah...
Sahabat yang berada pada posisi diatas ketika itu memiliki sesuatu pesan untuk disampaikan kepada sahabatnya yang ada pada lantai bawah ..tetapi suaranya tak terdengar oleh yang dbawah.
Sahabat yang diatas lalu melempar uang koin pada sahabat yang berada dibawah dengan harapan agar yang dibawah lalu mendongak ke atas sehingga ia bisa mengirimkan pesannya...tetapi sayang sahabat yang dibawah cuma menunduk dan mengambil uang tersebut tanpa menoleh keatas...sahabat yang diatas lalu melempar lagi uang kertas dengan nominal cukup tinggi ..tetapi kembali sahabat yang dibawah cuma mengambil uang tanpa menoleh keatas..demikian keadaan itu terjadi berulang-ulang...akhirnya sahabat yang diatas melempar batu dan tepat mengenai kepala yang dibawah...keruan saja sahabat yang dibawah berteriak kesakitan dan menoleh keatas..danpesan itu akhirnya tersampaikan

Demikian pula halnya dengan kita...kadang kita membutuhkan lemparan agar sesuatu pesan dariNya bisa kita fahami

by ayah Ifor & Bia
di cafe Ai no hanajavascript:void(0)

Selasa, 07 Juni 2011

Rasa....ku...rasamu rumangsaku...rumangsamu...

Rasa adalah sesuatu yang ada tapi sulit untuk dinyatakan dengan tepat dalam bentuk kata..tetapi ia ada....
Sahabat...pernahkah anda sedih...senang..? tentu kita semua pernah mengalami tetapi tingkatan rasa senangku dan senangmu tentu saja berbeda dalam setiap kondisi.
senang ketika kita diterima bekerja..tentu berbeda dengan senang ketika kita mendapat hadiah ulang tahun dari sahabat tercinta ketika kita ulangtahun.
Rasa yang kita rasakan ketika kita punya uang 5juta dan kita sedekahkan 100 ribu tentu berbeda dengan rasa yang kita rasakan ketika kita punya uang 10 ribu dan kita sedekahkan 7 ribu...
Rasa yang kita peroleh ketika kita sholat diwaktu tengah malam setelah kita menaklukkan ngantuk kita tentu berbeda dengan rasa ketika kita sholat diwaktu biasa..
Nilai rasa yang kita peroleh tentu berbeda ketika kita mendapat kecelakaan secara spontan Lalu mengucap Alhamdulillah dengan ketika kita mengucap hamdalah dalam keadaan setelah makan kenyang,

Sahabat...pernahkah kamu memperhatikan ketika kita memasak sayuran ?
yaa proses memasak itu sesungguhnya adalah proses meninggikan mutu rasa sayuran itu..
Dan betapa kita kadang tidak menyadari kadang juga menyadari betapa dalam kehidupan kita Tuhan sering memasak ..memanaskan rasa kita dengan berbagai ujian sehingga mutu rasa kita semakin tinggi..semakin bermutu...semakin sabar..semakin pengertian dll.



by ayah ifor..

Rabu, 18 Mei 2011

Siapakah Sahabat Sejati?

Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary


“Tak ada sahabat sejatimu kecuali dia yang paling tahu aibmu, dan tidak ada (sahabat seperti itu) kecuali Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Sebaik-baik sahabatmu adalah yang menuntutmu, tetapi sama sekali tuntutan itu tidak ada kepentingannya darimu untuk-nya.”

Tak ada yang lebih tahu aib kita secara detil dan rinci melainkan Allah swt, karena Dia-lah yang tak pernah meninggalkan anda ketika anda dalam kondisi hina dan tidak menolak anda ketika anda dalam kondisi sangat kurang, bahkan senantiasa mengasihi anda dalam situasi apa pun.

Pada saat begitu Dia memerintahkan anda dan melarang anda, namun anda maksiat pada-Nya, namun Dia tidak meninggalkan anda, bahkan dengan rasa belas kasih-Nya Dia memanggilmu untuk datang kepada-Nya di saat anda alpa.

Namun jika yang tahu aib anda secara detil itu adalah makhluk, maka para makhluk pun justru meninggalkan anda dan melempari anda atas perbuatan anda selama ini. Namun Allah Swt dengan segala cinta dan kasih sayang-Nya senantiasa malah menjaga anda. Namun yang menyadari itu sangat sedikit.

Allah Swt tidak pernah meminta imbal balik kita dibalik perlindungan, perintah, tuntutan dan larangan-Nya. Sedangkan pergaulan dan persahabatan dengan makhluk penuh dengan tuntutan dan kepentingan. Maka sahabat sejati sesungguhnya yang menyadarkan kepentingan yang kembali pada diri kita, hal-hal yang berguna maupun hal-hal mana yang berbahaya.

Namun rasa yaqin yang rendah dan lemah membuat anda terhijab dari semua itu. Karena itu Ibnu Athaillah melanjutkan:
“Seandainya cahaya yaqin memancar, pasti anda melihat akhirat lebih dekat padamu dibanding anda menempuhnya. Dan sungguh anda memandang keindahan dunia tak lebih dari reruntuhan fana yang tampak padanya.”

Dunia hanyalah khayal dalam wujudnya, apabila anda benar-benar tercerahi oleh cahaya yaqin.
Ahmad bin Ashim al-Anthaky ra menegaskan, “Yaqin adalah nur yang dijadikan Allah swt dalam hati hamba-Nya, hingga ia melihat perkara akhiratnya dan cahaya itu membakar semua hijab antara Dia dan dirinya, sampai akhirat tampak begitu jelas dalam perspektifnya.”

Suatu hari Rasulullah Saw, bertanya kepada Haritsah ra, “Apa kabarmu pagi ini wahai Haritsah?”
“Saya dalam kondisi beriman yang benar,” jawab Haritsah.
Rasulullah saw, bersabda, “Setiap kebenaran ada hakikatnya, lalu apa hakikat imanmu?”
“Seakan-akan saya berada di Arasy Tuhanku benar-benar ditegakkan dan saya melihat ahli syurga sedang menikmati nikmat-nikmat-Nya di syurga dan ahli neraka sedang saling minta pertolongan,” kata Haritsah.

Rasulullah saw, bersabda, “Kamu sedang mengenal maka teguhlah. Seorang hamba yang qalbunya dicerahi cahaya oleh Allah….” (Al-Hadits).
Rasulullah saw, pernah bersabda, “Bila cahaya masuk dalam hati, maka hati akan lapang…”
Rasul saw, ditanya, “Wahai Rasulullah apakah ada tanda untuk mengenal itu?”
Beliau menjawab, “Merasa kosong di negeri tipudaya dan kembali pada negeri keabadian, serta mempersiapkan bekal mati sebelum waktunya tiba…”


by ayah bia & ifor

Dosa-dosamu Jangan Memutus Istiqomahmu

Syeikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandary

"Manakala anda terjerumus dalam dosa, janganlah kenyataan itu membuatmu putus asa dalam meraih Istiqomahmu dengan Tuhanmu. Kadang-kadang, – siapa tahu – itulah akhir dosa yang ditakdirkan oleh Allah padamu.”
Jadikan keterjerumusan itu sebagai pintu taubat dan inabah demi beharap kepada Allah Ta’ala, sekaligus sebagai pintu khauf (rasa takut) kepadaNya. Sebab putus asa terhadap rahmat Allah itu bentuk tipudaya yang gelap, bahkan syetan harus berputus asa karena tidak mampu memperdayai anda dibalik tindakan dosa itu.
mam Al-Ghazaly ra, menegaskan, “Sebagaimana dosa merebut anda, dan kembali kepada dosa sebagai aktivitas anda, maka jadikanlah taubat dan kembali kepadaNya sebagai aktivitas. Karena orang yang beristighfar tidak akan mengulang-ulang dosanya, walau ia mengulang tujuhpuluh kali setiap harinya.”
Kita bisa mengambil pelajaran dari Fir’aun, yang dosanya benar-benar memuncak dan paling besar, toh Allah Ta’ala masih memerintahkan kepada Nabi Musa as dan Nabi Harun as, “Katakan padanya dengan kata-kata yang lembut, siapa tahu ia bisa tersadarkan atau ia memiliki rasa gentar dan takut (Kepada Allah Swt).” (Thaha 44)

Betapa banyak orang yang kembali bertobat dan menjadi Istiqomah gara-gara perbuatan dosanya, dan sebaliknya betapa banyak orang yang akhirnya malah maksiat gara-gara ibadahnya, dimana ia bangga dengan prestasi amal ibadah, lalu takjub pada diri sendiri, kemudian riya’ dan takabur.

Optimisme pada rahmat dan anugerah Allah Ta’ala harus menjadi titik utama ke depan. Karena bila manusia bertaubat dengan taubatan Nasuha, malah seluruh dosanya diampuni.

Tetapi jangan sampai manusia meremehkan perbuatan dosa dengan beralibi, “Allah Maha Ampun, atau ampunan Allah lebih besar dibanding dosanya, atau apa artinya dosaku kalau dibanding rahmat Allah….” dst. Yang menggiring seseorang terbelit dosa terus menerus.
Pandangan Ibnu Athaillah untuk mengingatkan kita agar kita tidak putus asa pada RahmatNya, bahkan dalam kondisi terpuruk oleh dosa sekali pun.

Allah Swt, justru menghampiri kepada para pendosa agar kembali kepadaNya, karena dibalik “kembali” itu ada “cinta” yang begitu agung dariNya. Cinta itu sangat luhur dan besar nilainya disbanding apa pun. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat.” Begitu ditegaskan dalam Al-Qur’an.
Bahkan di awal kitab Al-Hikam ini disebutkan, “Tanda-tanda manusia bergantung dan mengandalkan amalnya, adalah kehilangan harapan (terhadap rahmat Allah) ketika berbuat dosa.”

Rasa kehilangan akan harapan ampunan dan rahmat adalah bentuk pesimisme yang berbahaya, karena pada saat yang sama seseorang tidak menggantungkan diri pada Sang Pencipta Amal, malah menggantungkan pada amal itu sendiri yang diklaim sebagai perbuatannya.

Padahal amal baik tidak menjamin seseorang masuk syurga, dan amal buruk tidak otomatis seseorang pasti masuk neraka. Masuk neraka itu semata karena keadilan Allah, dan masuk syurga karena rahmat dan ridhoNya.

Bila anda meraih rahmat dan ridhoNya, maka taat dan kepatuhan anda sebagai tanda memang anda ditakdirkan masuk syurga. Sedangkan bagi mereka yang mendapat keadilan Allah Swt, (na’udzubillahi min dzaalik) seseorang ditandai dengan berbuat maksiat dan menuruti nafsunya belaka di dunia.

by ayah bia

Sabtu, 23 April 2011

Ukuran...

Ketika temgah datang ke sebuah persewaan game PC..tiba -tiba aku bertemu dengan adik seorang sahabat...Ditengah tengah enak-enaknya berbincang tentang bagaimana kabar dia sekeluatga..tiba-tiba dia bertanya tentang kemungkinan meng up-grade komputernya..pasalnya game yang dia inginkan tak bisa di install di komputernya karena kapasitas yang dibutuhkannya sangat besar...sementara komputernya tak memungkinkan untuk itu..
iseng saja aku nyelentuk kenapa dia tidak memilih game yang lain saja yang bisa dia mainkan di komputernya, daripada dia repot-repot memperbesar kapasitas komputernya hanya untuk itu...toh itu bukan kebutuhan utama...
Aku termenung betapa banyak orang memilih disibukkan sesuatu yang rumit yang sebenarnya tidak atau kurang ia butuhkan daripada apa yang ia butuhkan...
laksana orang memilih menempatkan lukisan yang sangat besar sementara ruang tamu tamu nya kecil dan kemudian dia sibuk membongkar memperluas ruang tamunya agar dapat menempatkan lukisan itu..padahal dia bisa memilih yang sederhana dengan memilih lukisan yang kecil yang sesuai dengan ruang tamunya sehingga dia tidak perlu membongkar ruang tamunya...
Orang sibuk bekerja agar dapat memiliki rumah yang megah..tapi dia lupa ada yang lebih penting daripada itu yaitu memelihara kehangatan dalam rumah itu..jadinya dia memiliki rumah yang indah tapi dia kemudian kehilangan kehangatan dalam rumah itu..
Orang kerja untuk mencari makan tapi setelah itu dia sibuk bekerja hingga lupa makan...jadinya dia memiliki keberlimpahan material tapi badan sakit-sakitan..


by ayah BIa Dan Ifor

Rabu, 20 April 2011

Ulat Bulu

Wabah ulat bulu.... begitulah berita yang ada dan ramai dibicarakan orang....
semua pada heboh,,ada yang mengulas dengan nada agak horor.ini tanda-tanda dunia akan berakhir..ada lagi yang mengatakan ini kutukan..dan macam-macamlah
Ulat bulu adalah sebuah pelajaran dari Tuhan buat kita...begitu banyak manusia yang bersikap seperti ulat bulu bergerak hanya dengan perutnya..merayap.. semua hidupnya hanya digerakkan oleh dan berdasar akan kepentingan perutnya dan apa yang ada dibawah perutnya..nafsu syahwat. Hari-demi hari tema hidupnya hanyalah bagaimana bisa makan siapa yang bisa dimakan tanpa mau tahu makanan apa yang dimasukkan dalam perutnya..bagaimana cara mendapatkannya apakah menyakiti dan merugikan orang lain ataukah tidak...
ini gambaran manusia ulat bulu... bisa jadi Tuhan tengah menyentuh hati nurani kita apakah kita cuma akan tetap begini saja... ataukah tidak
Tuhan menawarkan pada kita perubahan bahwa ulat bulu bisa menjadi kupu-kupu dengan syarat berproses metamorphosis dulu..dalam bahasa santri bisa dinamakan proses riyadoh.. mengendalikan diri...sehingga kemudian menjelma menjadi manusia kupu-kupu .. manusia yang mampu menangkap sari peristiwa dalam kehidupan yang kemudian lebih dikenal dengan nama hikmah



by ayah ifor and bia

Kamis, 14 April 2011

Cita-Cita

Suatu sore ketika tengah duduk diruang tamu sambil minum kopi tiba-tiba anakku datang dan menanyakan apakah aku mempunyai cita-cita waktu kecil....aku jadi tersenyum-senyum sendiri..
Aku yakin kita semua ketika kecil bahkan waktu setelah kecil pun pasti punya cita-cita.
Padahal kalau kita mau merenungkan apa sih sebenarnya cita-cita itu..
kita akan mengetahui bahwa cita-cita tak lain adalah gambaran tentang suatu keadaan yang kita persepsikan sendiri akan mendatangkan rasa yang menyenangkan dibanding keadaan saat ini.
Contoh Ada orang yang bercita-cita ingin menjadi kaya raya, setidaknya jauh lebih kaya daripada keadaannya sekarang, berarti dia ini mempersepsikan bahwa harta kekayaan itulah yang dianggapnya akan mendatangkan kesenangan dalam hidupnya.
Ada pula yang bercita-cita untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi daripada sekarang, tentu saja cita-cita itu muncul karena dianggap bahwa hal itu akan mendatangkan kesenangan dalam hidupnya.
Padahal, apakah kekayaan dan kedudukan itu pasti mendatangkan kesenangan? Jawabnya belum tentu...
Ada memang yang bisa merasa senang, akan tetapi juga akan muncul cita-cita yang lain sebagai tandingannya. Yang jelas, tidak akan mendatangkan kebahagiaan melainkan munculnya keinginan yang lain!
Dan seperti dapat dilihat dari bukti sehari-hari, yang dikejar-kejar yang masih merupakan cita-cita itu hanyalah merupakan kesenangan yang pada kenyataannya tidaklah seindah dan sekemilau seperti yang dibayangkannya.
Setelah yang dikejarnya itu dapat, maka apa yang didapat itu hanya mendatangkan kesenangan sepintas saja, lalu membosankan, karena mata kita sudah melihat lagi jauh ke depan, kepada yang kita anggap lebih menyenangkan lagi,Dan itu terjadi berulang kali
Pengejaran terhadap apa yang kita anggap lebih menyenangkan inilah yang justru membuat kita tidak pernah dapat merasakan keindahan saat ini dan tidak pernah dapat menikmati keadaan saat ini. Kita hanya menikmati bayangan-bayangan indah dari cita-cita atau ambisi itu saja...
sahabat.. Alloh sebagai Sang Maha Mencipta sekaligus Maha Mengetahui jauh-jauh hari telah mengajari pada kita melalui sholat yang diperintahkanNya pada kita...
perhatikan kata ketiga dari bacaan doa antara dua sujud dalam sholat kita..
Robbighfirlii,..warhamnii..wajburnii......Yaa Tuhanku..ampuni aku, belaskasihi aku..serta cukupkanlah aku...
Yaa karena hanya dengan rasa cukup itulah maka kita akan mampu merasakan ketentraman dalam batin kita.



by ayah ifor ....

Sabtu, 12 Maret 2011

Lukisan yang salah

Aku mempunyai seorang kawan yang sangat ahli dalam melukis serta menilai sebuah lukisan, anggap saja dia bernama Gito.
Suatu hari dia datang menemuiku sekedar bercakap-cakap membicarakan tentang seni lukis dan beberapa hal tentang para seniman...tiba-tiba Gito bertanya apakah aku mempunyai sebuah lukisan dari hasil karyaku sendiri,ternyata diam-diam temanku Gito ini tau bahwa aku juga suka melukis.Cuma sayangnya aku tidak memiliki banyak koleksi lukisan pasalnya banyak lukisanku yang telah jadi pasti diambil kawan-kawanku yang lain, kata mereka untuk kenang-kenangan.
Aku bilang aku belum membikin lukisan.
Setelah kami ngobrol banyak eh,kawanku Gito ini meminta ijin hendak sholat.Lalu,aku menunjukkan tempat di mana dia bisa berwudhu dan menunjukkan kamar atas yang biasanya aku gunakan untuk shalat.
Ketika si Gito selesai berwudhu dan kulihat dia menaiki tangga menuju kamar atas mendadak aku teringat bahwa justru di kamar atas itulah aku memasang sebuah lukisan hasil karyaku yang kuanggap kurang bagus.
Lukisan itu adalah gambar seorang gadis tengah membawa sebuah bejana air.Ketika melukis aku melakukan kesalahan dalam menghitung jarak antara kedua matanya.Bagi seorang pelukis atau yang telah mendalami teori seni lukis pasti tahu bahwa jarak antara kedua mata adalah sama dengan satu mata.
Seorang pelukis atau yang ahli dalam melukis pasti tahu hanya dengan melihat sekilas saja bahwa lukisanku memiliki kesalahan dalam menentukan jarak tersebut.Tapi,bagi mereka yang tak memahami seni lukis dan tak memiliki kecermatan dalam mengamati sebuah lukisan, pasti tidak akan tahu letak kesalahan lukisanku itu .

Kesalahan dalam melukis itu selalu menggangguku sehingga aku merasa malu untuk menunjukkan lukisan itu, Setiap aku menatap lukisan itu aku selalu terpaku pada kesalahan jarak antara mata itu.
Aku menganggap lukisan itu adalah lukisan terburuk yang pernah aku buat tapi aku merasa sayang untuk membuangnya makanya lukisan itu kutaruh di dinding antara tangga dan pintu masuk kamar atas atau mushollah. Dengan harapan tak terlalu diperhatikan orang.
Sesudah shalat Gito kembali duduk di depan menemuiku tiba-tiba di berkata
"Hai teman lukisan di dinding itu sangat bagus sekali paduan warnanya juga bagus antara latar,pakaian,kulit,dan pencahayaannya"
Jangan mengejek..!'jawabku
Benar kawan.. aku berkata sejujurnya lukisan itu bagus...ucap Gito
"Tapi bukankah jarak antara mata dalam lukisan itu kan salah secara teori lukis?"sergahku
"Tentu saja aku tahu itu kawan,tapi secara keseluruhan lukisan itu bagus baik dalam memilih ,pewarnaan kulit,baju dan pencahayaan serta hal - hal lainnya."
Setelah Gito pulang kuambil lukisan di dinding , kupandangi dan aku mengakuinya apa kata Gito bahwa lukisan itu memang bagus secara keseluruhan seolah-olah kesalahan jarak mata itu tidak begitu nampak.
Sahabat kadang kita melihat diri kita melakukan sebuah kesalahan atau mengalami sebuah kegagalan dan kita terlalu begitu serius memikirkannya , menghukum diri kita secara berlebihan hingga kita lupa untuk memandang secara keseluruhannya dari semua peristiwa tersebut dan menutup kemungkinan bahwa orang lain bisa jadi memilki persepsi yang berbeda dalam menilai kegagalan tersebut.
Seorang gadis cantik karena berjerawat wajahnya dia menjadi minder dalam bergaul atau tampil didepan umum..hanya karena si gadis berfikir bahwa jerawat adalah sebuah kesalahan atau sesuatu yang menghalangi kecantikannya yang sangat ia butuhkan sebagai modal bergaul...sigadis lupa bahwa diterimanya seseorang bisa karena banyak hal bukan hanya tampangnya saja..bisa karena supelnya,.. gaya bicaranya serta akhlaknya dsbnya.


by ayahnya ifor

Rabu, 09 Maret 2011

anggap saja sudah makan..

Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Shanke Yadem” .


Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tromol)… Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.
Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-citanya yang amat mulia itu dan masyarakat di sekitarnya pun keheranan, kok Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairud ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.
Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada Khoiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritanya seorang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).



Subhanallah..The power of good willing and commitment..!

(sumber:cahaya iman)


oleh Novita Anggraeni ..ditulis ulang by ayah Ifor & Bia

Jumat, 04 Maret 2011

Kepala ikan untuk sang syaikh

Seorang nelayan salih di Tunisia tinggal di sebuah gubuk yang sederhana dari tanah liat. Setiap hari ia melayarkan perahunya untuk menangkap ikan. Setiap hari, ia terbiasa menyerahkan seluruh hasil tangkapannya pada orang-orang miskin dan hanya menyisakan sepotong kepala ikan untuk ia rebus sebagai makan malamnya.

Nelayan itu lalu berguru kepada syaikh besar sufi, Ibn Arabi. Seiring dengan berlalunya waktu, ia pun menjadi seorang syaikh seperti gurunya.

Suatu saat, salah seorang murid sang nelayan akan mengadakan perjalanan ke Spanyol. Nelayan itu memintanya untuk mengunjungi Syaikhul Akbar, Ibn Arabi. Nelayan itu berpesan agar dimintakan nasihat bagi dirinya. Ia merasakan kebuntuan dalam jiwanya.

Pergilah murid itu ke kota kediaman Ibn Arabi. Kepada penduduk setempat, ia menanyakan tempat tinggal sang syaikh. Orang-orang menunjukkan kepadanya sebuah puri indah bagai istana yang berdiri di puncak suatu bukit. “Itulah rumah Syaikh,” ujar mereka.

Murid itu amat terkejut. Ia berfikir betapa amat duniawinya Ibn Arabi dibandingkan dengan gurunya sendiri, yang tak lebih dari seorang nelayan sederhana.

Dengan penuh keraguan, ia pun pergi mengunjungi rumah mewah yang ditunjukkan. Sepanjang perjalanan ia melewati ladang-ladang yang subur, jalanan yang bersih, dan kumpulan sapi, domba, dan kambing. Setiap kali ia bertanya kepada orang yang dijumpainya, selalu ia memperoleh jawaban bahwa pemilik dari semua ladang, lahan, dan ternak itu tak lain ialah Ibn Arabi. Tak henti-hentinya ia bertanya kepada diri sendiri, bagaimana mungkin seorang materialistik seperti itu boleh menjadi seorang guru sufi.

Ketika tiba ia di puri tersebut, apa yang paling ditakutinya terbukti. Kekayaan dan kemewahan yang disaksikannya di rumah sang syaikh tak pernah ia bayangkan, bahkan dalam mimpinya. Dinding rumah itu terbuat dari marmer, seluruh permukaan lantainya ditutupi oleh karpet-karpet mahal. Para pelayannya mengenakan pakaian dari sutra. Baju mereka lebih indah dari apa yang dipakai oleh orang terkaya di kampung halamannya.

Murid itu meminta untuk bertemu dengan sang syaikh. Pelayan menjawab bahwa Syaikh Ibn Arabi sedang mengunjungi khalifah dan akan segera kembali. Tak lama kemudian, ia menyaksikan sebuah arak-arakan mendekati puri tersebut. Pertama muncul pasukan pengawal kehormatan yang terdiri dari tentara khalifah, lengkap dengan perisai dan senjata yang berkilauan, mengendarai kuda-kuda arabia yang gagah. Lalu muncullah Ibn Arabi dengan pakaian sutra yang teramat indah, lengkap dengan surban yang lazim dipakai para sultan.

Si murid lalu dibawa menghadap Ibn Arabi. Para pelayan yang terdiri dari para pemuda tampan dan gadis cantik membawakan kue-kue dan minuman. Murid itu pun menyampaikan pesan dari gurunya. Ia menjadi tambah terkejut dan geram ketika Ibn Arabi mengatakan kepadanya, “Katakanlah pada gurumu, masalahnya adalah ia masih terlalu terikat kepada dunia.”

Tatkala murid itu kembali ke kampungnya, guru nelayan itu dengan antusias menanyakan apakah ia sempat bertemu dengan syaikh besar itu. Dipenuhi keraguan, murid itu mengaku bahwa ia memang telah menemuinya. “Lalu,” tanya nelayan itu, “apakah ia menitipkan kepadamu suatu nasihat bagiku?”

Pada awalnya, si murid enggan mengulangi nasihat dari Ibn Arabi. Ia merasa amat tak pantas mengingat betapa berkecukupannya ia lihat kehidupan Ibn Arabi dan betapa berkekurangannya kehidupan gurunya sendiri.

Namun karena guru itu terus memaksanya, akhirnya murid itu pun bercerita tentang apa yang dikatakan oleh Ibn Arabi. Mendengar itu semua, nelayan itu berurai air mata. Muridnya tambah kehairanan, bagaimana mungkin Ibn Arabi yang hidup sedemikian mewah, berani menasihati gurunya bahwa ia terlalu terikat kepada dunia.

“Dia benar,” jawab sang nelayan, “ia benar-benar tak peduli dengan semua yang ada padanya. Sedangkan aku, setiap malam ketika aku menyantap kepala ikan, selalu aku berharap seandainya saja itu seekor ikan yang utuh.

Tugas Murid Junaid

Junaid Al-Baghdadi, seorang tokoh sufi, mempunyai anak didik yang amat ia senangi. Santri-santri Junaid yang lain menjadi iri hati. Mereka tak dapat mengerti mengapa Syeikh memberi perhatian khusus kepada anak itu.

Suatu saat, Junaid menyuruh semua santrinya untuk membeli ayam di pasar untuk kemudian menyembelihnya. Namun Junaid memberi syarat bahwa mereka harus menyembelih ayam itu di tempat di mana tak ada yang dapat melihat mereka. Sebelum matahari terbenam, mereka harus dapat menyelesaikan tugas itu.

Satu demi satu santri kembali ke hadapan Junaid, semua membawa ayam yang telah tersembelih. Akhirnya ketika matahari tenggelam, murid muda itu baru datang, dengan ayam yang masih hidup. Santri-santri yang lain menertawakannya dan mengatakan bahwa santri itu tak boleh melaksanakan perintah Syeikh yang begitu mudah.

Junaid lalu meminta setiap santri untuk menceritakan bagaimana mereka melaksanakan tugasnya. Santri pertama berkata bahwa ia telah pergi membeli ayam, membawanya ke rumah, lalu mengunci pintu, menutup semua jendela, dan membunuh ayam itu. Santri kedua bercerita bahwa ia membawa pulang seekor ayam, mengunci rumah, menutup jendela, membawa ayam itu ke kamar mandi yang gelap, dan menyembelihnya di sana. Santri ketiga berkata bahwa ia pun membawa ayam itu ke kamar gelap tapi ia juga menutup matanya sendiri. Dengan itu, ia fikir, tak ada yang dapat melihat penyembelihan ayam itu. Santri yang lain pergi ke hutan yang lebat dan terpencil, lalu memotong ayamnya. Santri yang lain lagi mencari gua yang amat gelap dan membunuh ayam di sana.

Tibalah giliran santri muda yang tak berhasil memotong ayam. Ia menundukkan kepalanya, malu karena tak dapat menjalankan perintah guru, “Aku membawa ayam ke rumahku. Tapi di rumahku tak ada tempat di mana Dia tak melihatku. Aku pergi ke hutan lebat, tapi Dia masih bersamaku. Bahkan di tengah gua yang teramat gelap, Dia masih menemaniku. Aku tak bisa pergi ke tempat di mana tak ada yang melihatku.

Rabu, 02 Maret 2011

getah pohon nangka....

Seorang sahabat begitu gelisah.. datang dengan wajah tampah penuh gurat-gurat dikeningnya.. dia bilang suaminya dan dia telah memutuskan bercerai tiga minggu yang lalu.Dia bingung bagaimana mesti melalui hari-harinya nanti, apa kata teman saudara dan tetangga jika mereka mengetahuinya nanti..
Seorang sahabat yang lain juga kemarin lusa datang,.. ia tampak sedih..katanya sang pacar yang telah dikenalnya selama tujuh tahun ..ketika akan dinikahinya telah meninggalkannya dan menikah dengan orang lain.. Ia tampak begitu berat untuk bisa menghadapinya ini sebagai sebuah kenyataan. dan masih banyak lagi sahabat yang datang dengan cerita yang kadang begitu menerbitkan rasa pilu didada..
" Kalian ini aneh,.. bukankah semua didunia selalu beriring dengan dua hal yang seolah tampak berlawanan?" kataku..
Kalau kalian pernah tertawa. tentunya pasti akan pernah pula menangis.. itu hal wajar kok..lagian kenapa kalian tidak memcoba membaca apa yang kalian alami dengan dengan nama Tuhanmu yang Maha Penyayang..?" Pastilah ada sebuah tema yang tengah diajarkanNya pada kalian..paling tidak..kalian sekarang lebih banyak bersunyi-sunyi ria sambil mengeluh kepada Nya.. sehingga tanpa kalian sadari kalian sekarang begitu mesra dengan Tuhan..
Tuhan Tidak kejam ..Dia cuma ingin menyapamu sebab sudah lama sekali kalian tak bermesra-mesra denganNya didalam hatiMu..
Coba kalian lihat getah pohon nangka, bukannya getah pohon nangka itu akan hilang denga mudah jika kalian membasahi tangan kalian dengan air yang ada disekitar biji nangka..?"
"Demikian pula dengan masalah kalian ..setiap ujian yang menimpa kalian pastilah Dia juga menyertakan jawaban pula atas ujian itu..!" Untuk tahujawaban itu kalian perlu diam sejenak di pojok hati sambil melepaskan semua beban jiwa untuk bersandar kepada kekuasaanNya.. jika itu bisa kalian jalani pastilah jawaban masalah itu akan kalian temui dengan begitu jelas..
Jadi cobalah diam sambil terus merintih mesra dihati memuji serta memohon petunjukNya....



by ayah ifor & Bia ...ketika sakit punggung hahaha

Bocah

Bocah kecil yang kini telah tumbuh dewasa itu ..
kini termangu menatap pelangi
hatinya terasa begitu sunyi ..
padahal sekitarnya penuh dengan pantulan warna-warni...
jauh didalam batinnya ada kerinduan yang begitu menggumpal didadanya..
kerinduan akan sebuah wilayah yang tak ada merah tak ada jingga tak ada warna warna
tak ada rupa tak ada kata..bahkan tak ada pula atas dan bawah kanan dan kiri
begitu sunyi dan tak sunyi ..
tak ada ini tak ada itu..
tak ada ruang dan waktu..
" ah...kenapa mesti mengada sehingga timbul semua rasa perih dan tawa ..."rintih si bocah
bocah kecil itu..kini tersuruk-suruk melangkah kadang ia tampak begitu gagah.. kadang tampak goyah...kadang menangis kadang tertawa...
ia tahu ia harus terus berjalan ..dan berjalan sampai bertemu sebuah gerbang akan wilayah yang dirindukan..
Kalau engkau bertemu bocah itu..jangan kau puji dan cela ia..
karena baginya itu sama saja..
dan jangan pula mencoba masuk kedalam hatinya..karena itu akan sia-sia.
Kalau engkau bertemu dia..cukup katakan saja..
" Selamat berjalan wahai perindu..semoga bertemu dengan yang dirindu.."



by ayah ifor & Bia

Senin, 28 Februari 2011

Tunas Mulia...

kejadian ini kualami ketika aku mengantar anakku yang masih kelas empat sd belanja mencari sepatu untuk keperluan sekolahnya. Selesai berputar-putar mencari sepatu yang cocok dan membayarnya dikasir aku segera pulang...ketika aku melewati tangga keluar dari maal pusat belanja tak sengaja aku melihat seorang anak- lelaki yang seusia dg putriku sedang membawa sebuah nampan dan tengah menawarkan kue getuk pisang...aku tertarik mendekatinya lalu bertanya tentang berapa harga kue yang tengah dijajahkannya..
" perbijinya 3000 rupiah pak.."' jawab anak itu menerangkan harganya..
aku merogoh uang 7000 dan kuberikan pada anak itu..dan berbisik lirih..itu buat kamu...anak itu terdiam lalu dengan wajah gembira mengucapkan terima-kasihkemudian berlalu untuk kembali menawarkan kue yg dibawanya.
Kupanggil lagi anak itu dia. lalu kutanya siapa yang membikin kue itu..
" Ibu saya pak yang membikin kue ini, untuk biaya kebutuhan sekolah saya serta makan saya dan ibu, mengapa pak ?"tanya anak itu setelah menjawab pertanyaanku..
"Ah tak apa-apa," jawabku. Lalu kurogoh lagi saku bajuku .kuambil semua uang di saku itu dan tanpa kuhitung kugenggam kuangsurkan kepada anak itu.
"Semua uang ini buat kamu!' kataku. Tanpa memperdulikan matanya yang melotot serta mulutnya yang tergangah. Aku pergi sambil menarik tangan putriku mengajaknya pulang.

Sampai di rumah kuajak duduk anakku dan istriku ..kuceritakan semua yang kulihat tentang anak itu..
" Betapa anak itu adalah tunas yang hebat , dia tak malu berjualan seperti itu ..dan betapa hebat pula ibu yang mendidiknya
Sang ibu dan anak itu begitu yakinnya akan pembagian rezeki Alloh yang pasti akan turun walau hanya dengan berjualan seperti itu...
Bukankah mereka adalah hamba Alloh yang gagah dalam menghadapi kehidupan mereka... anak itu dan ibu yang mendidiknya tentulah orang yang memiliki ketahananan mental yang hebat,.. mereka tak mau mengemis..juga tak memilih untuk mencuri,,ataupun menjual diri..dalam berharap rezeki Alloh.
Padahal begitu banyak dari kita yang tampak gagah dalam penampilan tapi lemah dalam mental ketika dihadapkan pada pemenuhan kebutuhan hidupnya..banyak dari kita memilih menjual harga dirinya dengan Korupsi..menipu bahkan mencuri ..
entah dengan cara terang-terangan ataupun halus tersembunyi..

By Ayah ifor & Bia..

Minggu, 27 Februari 2011

Bergurulah kepada air

air begitu luwes untuk mengikuti bentuk sebagaimana dia berada...sementara kita kadang malah begitu repot hanya sekedaruntuk bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana kita berada
Air walau bertemu dengan berbagai macam unsur yang lain..dia tak pernah kehilangan sifat aslinya..bertemu dengan gula dia tidak larut tetapi malah melarutkan ...
sementara kita begitu mudah kehilangan karakter kita ketika kita bertemu dengan atau berada pada sebuah lingkungan tertentu..
Air..mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yag rendah...Dia selalu memberi kepada yang dibawah disaat berada pada titik yang lebih tinggi...
sementara kita kadang malah bersikap angkuh pada yang dibawah ketika kita sedang berada pada posisi lebih...
air selalu memilih tempat yang lebih rendah...bahkan laut yang begitu luas dan mampu menampung berbagai aliran sungai sesungguhnya hanya karena dia mampu memilih tempat yang paling rendah...
sementara kita kadang malah enggan untuk memilih merendah agar mendapat lebih banyak pelajaran...
air menguap ketika dibakar..tapi dia tak hilang atau musnah dia berubah lagi menjadi embun....dia hanya menipu api yang membakarnya agar lega dan mengira api mampu memusnahkan air...
tapi kita kadang merasa enggan untuk sekedar mengalah dalam pembicaraan kita agar lega dan puas lawan bicara kita yang ingin mendominasi atau mengalahkan kita..
kita sulit meniru air padahal diri kita konon kabarnya 70% adalah air..


by ayah ifor

Minggu, 20 Februari 2011

Biji...

Kita semua pasti tahu bahwa sebuah tanaman tumbuh berkembang serta berbuah tentulah tak lepas dari sebuah biji yang ditanam pada awalnya.
Sebuah biji yang belum ditanam juga memiliki akar, batang ranting serta daun bunga dan buah.
Hanya saja sifatnya masih berada disebuah dimensi yang baru akan nyata dalam pandangan kita jika telah mengalami proses penanaman serta perawatan
Sesungguhnya semua biji jika berada dalam sebuah proses penanaman serta perawatan yang baik pastilah akan menumbuhkan akar..batang dahan ranting bunga serta bunga dan buah yang baik..hanya saja tidak semua biji berada dalam penanaman serta perawatan yang baik..sehingga terjadilah berbagai macam jenis tumbuhan yang beraneka. Ada yang kadang akarnya bagus tapi tidak berbuah enak..adakalanya ada yang berakar bagus berdaun rimbun tapi tidak berbuah banyak..ada yang sebaliknya...
Dari sanalah kemudian lahir sebuah ilmu yang mempelajari tanaman.. sifatnya serta apa saja yang mempengaruhi tumbuh dan kembangnya serta buahnya..sehingga diharapkan muncullah sebuah teknik jitu agar sebuah biji mampu menampilkan akar serta batang , buah dan buahnya yang baik serta bermanfaat.
Demikian pula dengan manusia..pada hakekatnya dia juga mengandung sifat-sifat yang baik..hanya saja mungkin ia tumbuh di lingkungan yang kurang baik..serta dalam pola asuh yang kurang bagus maka dia kurang berkembang sifat-sifat kebaikannya..
demikian pulalah sebaliknya.
Sehingga Sang Maha pencipta dan Pengasih menurunkan formulaNya yang terkandung dalam Kitab suci yang di wahyukan kepada para utusanNya agar disampaikan kepada manusia sebagai acuan hidup untuk menumbuhkan potensi hakiki penciptaannya yang mengarah pada kebaikan serta kemanfaatan bagi hidup dan kehidupan.





by ayah ifor..dalam sunyi..

Kamis, 17 Februari 2011

Hikmah Puasa

Sahabat,..kamu pasti masih ingat diwaktu kecil waktu kita belajar puasa dibulan romadhon..kita begitu sibuk mengumpulkan makanan apa saja untuk berbuka nanti.
Padahal kita pun tahu waktu berbuka tiba..hanya sedikit makanan yang tadi siang kita persiapkan yang mampu kita masukkan ke dalam perut kita . selebihnya .kadang malah tersia-siakan.
Itulah pelajaran hikmah yang sederhana dari berbagai fungsi puasa lainnya....
Alloh mengajari kita dengan begitu lembutnya..Hendaklah kamu makan sesuai kebutuhan jangan sesuai keinginan.Karena Jika kita berbicara tentang keinginan..maka bentuknya akan tak terhingga..setiap satu keinginan kita terpenuhi, maka akan berujung pada munculnya keinginan baru.
Misal kita ingin Hand phone setelah terpenuhi..akan muncul keinginan memiliki yang lebih baru lagi dengan fitur baru..dst..
demikian pula dengan mobil..setelah dapat kita ingin mobil kita dilengkapi dengan ini dan itu..lalu ganti lagi karena kapasitas kursinya yang kurang banyak...lalu yang modelnya kurang bagus..kurang gagah dan sebagainya..
Begitulah akhirnya selama hidup , hari hari kita disibukkan untuk memburu pemenuhan keinginan2 kita yang selalu berujung pada munculnya keinginan baru lagi yang menuntut pemenuhan pula..hingga di saat ajal baru kita mengerti..ternyata kita salah.telah diperbudak keinginan yang muncul dari gejolak nafsu kita
Alloh mengingatkan kita begitu lembutnya melalui puasa..
....samar terngiang doa Musa A.S " Tuhanku.sesungguhnya aku bermohon kepadaMu..turunkanlah kebaikan yang kubutuhkan..."

Lalu semakin nyatalah betapa Alloh mengajarkan pada kita melalui bacaan diantara dua sujud dalam sholat..kita..." Robbighfirlii, warhamnii,..wajburnii...dst
Yaa Tuhanku..ampuni aku..belaskasihi aku..dan anugerahi aku rasa cukup..dst..
Karena memang hanya dengan bisa merasa cukup terhadap apa yang kita punyai dan kita dapatkan itulah kita akan bisa merasakan tentram..


by Ayah Ifor & Bia

Jumat, 11 Februari 2011

Ikan dilaut

Suatu hari seorang teman bertamu dan bercerita padaku.
"gimana ya..lingkungan ditempat aku kerja, orangnya pada banyak yang senang ke discotek..suka main perempuan ..aku jadi gak betah dan pingin keluar dari tempat kerja.."
aku cuma tersenyum saja..mendengar cerita temanku itu.
Lalu aku berkata ..
" Hei coba kamu lihat ikan dilaut...kamu tau kan air lalut itu asin..? Coba kamu lihat disana, apa ikan-ikan dilaut itu juga menjadi asin?"
Belajarlah pada ikan dilaut..
dia meskipun air disekitarnya asin dia tidak menjadi asin.
Begitu pula halnya dengan dirimu dan lingkungan tempat kerjamu..hendaklah lingkungan yang demikian tidak mempengaruhi pribadimu..Justru kamu harusnya mencari konsep yang tepat untuk merubah lingkungan seperti itu. Bukankah Alloh meletakkanmu disana tentu dengan hikmah yang kamu harus mencarinya sendiri..
contoh..misal..kamu bisa dengan diam-diam dalam hati untuk mendoakan mereka agar mendapat petunjukNya..
Kamu juga bisa dengan memberi contoh secara riil dengan melakukan sholat..atau menyanyikan lagu2 rohani..dalam HP kamu..agar nurani mereka tersentuh.
Jalani sajalah usaha untuk kearah perbaikan lingkunganmu..kelak Alloh akan memudahkan kamu. Masalah Kamu nanti berhasil atau tidak itu terletak Pada Kekuasaan Alloh..yang penting Kamu berusaha dulu..Itu yang dinilai Nya
Jangan kau benci mereka..justru kamu harusnya mengasihani mereka.. karena mereka tidak tahu makna hidup mereka..
Syukuri Dirimu yang tidak dibikin Alloh seperti mereka..

Jangan mau kalah dengan Ikan dilautan ok."




By Ayah Ifor & Bia

Ditulis dalam keadaan sakit gigi..

Rabu, 09 Februari 2011

Makna dibalik tujuh anak tangga menujuh makam Sunan Drajat

1. Memangun resep tyasing sasomo
Selalu berusaha membuat senang hati orang.
2. jeroning suko kudu eling lan waspodo
Dalam suasana riang kita harus ingat dan waspada
3. Laksitaning subroto tan nyipto marang pringgobayaning lampah
Dalam perjalanan untuk mencapai cita-cita luhur, kita harus tak memperdulikan segala bentuk rintangan
4. Meper harsaning poncodriyo
Kita harus berusaha menekan gelora nafsu-nafsu
5. Heneng - hening-henung
Dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan dan dalam keadaan hening itulah kita akan mencapai cita-cita
6. Mulyoguno pancawaktu
Suatu kebahagiaan lahir batin hanya dapat kita capaidengan sholat lima waktu
7. Menehono teken marang wong kang wutho
Menehono mangan marang wong kang luwe
Menehono busono marang wong kang wudo
Menehono ngiyup marang wong kang kudanan

Berilah tongkat pada orang buta. Berilah ilmu pada orang bodoh agar menjadi pandai
Berilah makanan pada orang yang kkelaparan. Sejahterahkanlah kehidupan masyarakat yang miskin.
Berilah pakaian pada Orang yang telanjang . Ajarilah kesusilaan pada orang yang tidak punya rasa malu.
Berilah tempat berteduh pada orang yang kehujanan. Berilah perlindungan orang yang menderita


Semoga pesan yang luhur ini menjadi pelajaran buat kita tentang kearifan para wali-wali dalam menjalankan tugas untuk memanusia-kan manusia.

by : Ayah e ifor & Bia

Selasa, 08 Februari 2011

wanita yang manakah anda..?

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh jurusan psikologi (ilmu jiwa) pada Fakultas Adab (sastra) di Universitas Zaqaqiq, Mesir dengan judul: “Kepribadian Remaja Putri, Tata Cara kesiapan Jiwa dalam Menghadapi Pernikahan, dan Masa Perubahan Jiwa Pasca Nikah Secara Khusus” menyimpulkan ada 9 tipe gadis yang tidak diminati oleh para pemuda:

1. Gadis Pencemburu
Pencemburu adalah sifat pertama kali yang dihindari oleh para pemuda dari calon istri-istri mereka. Cemburu disini bermakna keraguan. Para pemuda itu menuntut adanya sebagian sifat cemburu yang memperkuat ikatan cinta, akan tetapi mereka menolak ketidak percayaan (keraguan) yang menimbulkan petaka dalam kehidupan rumah tangga. Mereka menginginkan kepercayaan dari para istri mereka, dan tidak suka jika mereka menceritakan atau mengungkap setiap langkah yang dilaluinya.
2. Gadis Egois, Sok Menjadi Ratu
Adapun gadis yang kedua adalah gadis yang egois, ingin berkuasa, menginginkan dari suaminya segenap kecintaan, ketundukan, dan kepasrahan hanya kepadanya saja. Dia akan marah jika melihat suaminya lebih mementingkan orang lain atau mencintai selain dirinya. Seperti cemburu kepada kerabat suami, atau teman-temannya. Perbuatan ini kadang menimbulkan banyak permasalahan. Dengan sikap seperti itu, dia telah mempersempit kepribadian suami, dan menyebabkan timbulnya permasalahan dengan kerabatnya. Dengan sikap seperti itu, dia telah menjadikan suami benci dengan kehidupan rumah tangganya. Sikap yang demikian tidak termasuk cinta, tetapi ambisi kepemilikan dan penguasaan. Maka wajib bagi gadis ini untuk menyadari bahwa mereka adalah kerabat suami, yang tidak mungkin ia bebas lepas dari mereka, begitu pula sebaliknya mereka tidak mungkin bebas lepas darinya.
3. Gadis Durhaka
Yaitu istri yang tidak ridha dengan kehidupannya. Dia senantiasa membangkang pada suami dan menggerutu tentang segala sesuatu. Dia tidak bersikap qonaah (menerima apa adanya), senantiasa menginginkan tambahan dan lebih. Dengan sikap seperti ini, dia telah menekan suami hingga mau memenuhi keinginannya. Dia tidak peduli darimana sang suami bisa memenuhi berbagai tuntutan itu, dan bagaimana ia bisa mendapatkan harta tersebut. Dia adalah jenis istri perusak. Dia hanya mencari untuk diri dan kebahagiannya sendiri, terutama harta, bukan cinta. Dia tidak menjaga suami atau rumahnya. Biasanya keadaan yang seperti ini berakhir dengan perceraian.
4. Gadis Yang Cuek dan Masa Bodoh
Gadis ini tidak layak disebut sebagai seorang istri. Dia sama sekali tidak menaruh perhatian pada suami, tidak juga pada rumahnya. Tidak berusaha memenuhi kebutuhan suami atau permintaannya. Di sini sang suami merasa bahwa si istri tidak mencintainya, atau tidak menganggapnya. Kadang yang demikian membuat sang suami bersikap kasar kepada istri sebagai usaha untuk meluruskannya. Akan tetapi jika sang istri memiliki sifat seperti ini, maka akan sulit merubahnya. Hal ini menjadikan sang suami tidak menaruh perhatian terhadap istri, tidak mesra dengannya dalam segala hal, dan bisa menyebabkan perpisahan. Maka mulai sekarang seharusnya istri mulai memberikan perhatian terhadap suami.
5. Gadis Yang Kekanak-kanakkan
Yaitu gadis yang senantiasa tergantung pada ibunya, dan terus terikat dengannya, bersandar kepadanya dalam segala hal. Dia bertindak dengan malu, tidak mampu mengemban tanggung jawab. Kebanyakan ibunyalah yang memberikan keputusan dan berkuasa pada seluruh urusan rumah. Maka sang putripun bersandar kepadanya dalam segala hal seperti apa yang dia kerjakan saat masih kanak-kanak. Dengan sifat seperti itu, dia tidak layak menjadi seorang ibu bagi putra-putranya, dikarenakan putra-putranya akan menjadi pribadi-pribadi yang terputus, tidak utuh. Adapun sang suami, maka ia merasa seolah-olah telah menikahi ibu mertuanya, karena dialah yang mengatur segala keperluannya. Maka wajib bagi para gadis untuk belajar memikul tanggung jawab dan berbuat secara dewasa.
6. Gadis Yang Meninggalkan Tugas Rumah Tangga
Kebanyakan gadis seperti ini adalah gadis yang bekerja (wanita karir). Akan tetapi, ada perbedaan antara istri yang bekerja dan istri yang pergi meninggalkan tanggung jawab rumah. Artinya ada banyak istri yang bekerja, tetapi mereka dapat melakukan segenap pekerjaan rumah tangga dan memberikan perhatian terhadap berbagai keperluan suami dan anak-anak mereka. Pekerjaan mereka tidak membuat mereka durhaka terhadap keluarga. Maka istri harus menyeimbangkan antara pekerjaan dengan suami dan anak-anaknya. Janganlah pekerjaan membuat keluarga terhalangi dari perhatian dan kasih sayangnya. Sehingga sang suami merasa kehilangan kemesraan, akhirnya timbullah permasalahan diantara mereka.
7. Gadis Yang Lemah
Yaitu seorang gadis yang terbiasa pasrah terhadap keadaan di sekitarnya, apakah terhadap keluarga atau teman-temannya. Dia sangat lemah untuk bisa mengambil keputusan dengan dirinya sendiri, tidak berusaha mengadakan musyawarah atau menampakkan pendapat apapun. Kepribadian yang lemah, penurut, dan tidak terbiasa memikul tanggung jawab. Kebanyakan penyebabnya adalah keluarga, yaitu dengan sikap keras sang ayah, dan diamnya ibu. Maka sang suamipun kehilangan teman yang bisa memberikan nasihat, atau masukan-masukan dalam berbagai urusannya.
8. Gadis Yang Membuat Was Was
Yaitu gadis yang menggambarkan suaminya dengan gambaran yang terburuk. Sebagai contoh, jika suami terkena penyakit mulas, maka sang istri membesar-besarkannya serta meyakininya bahwa sang suami menderita usus buntu. Jika panas sang suami meningkat dia berkata bahwa dia telah terkena demam. Jika sang suami terlambat, dia berkeyakinan telah terjadi kecelakaan atau terkena sesuatu yang tidak disukai. Istri semacam ini akan mendorong suami untuk selalu was-was dan berkhayal macam-macam serta selalu khawatir.
9. Gadis Yang Sok Sempurna
Yaitu gadis yang berambisi untuk mengerjakan sesuatu dengan benar, dan terlalu berlebih-lebihan di dalamnya sehingga sang suami dan orang-orang yang tinggal di sekitarnya terkadang merasa jengkel. Sifat seperti itu membuatnya fanatik buta dalam kehidupan rumah tangga. Dia menginginkan kesempurnaan dalam segala hal. Jika pergi salah seorang teman maka harus membawa hadiah berharga dan mahal dibungkus dengan bungkus yang mewah dan seterusnya. Sifat seperti ini dimungkinkan akan membuat suami melakukan respon yang mungkin bisa menjadi seorang laki-laki yang keras dan menolak apa saja yang dilakukan istri, sekalipun perbuatan itu untuk kepentingannya, dan dia tidak lagi mementingkan keridhaan istrinya

Senin, 07 Februari 2011

SERIBU MASJID SATU JUMLAHNYA Oleh : Emha Ainun Najib

Satu
Masjid itu dua macamnya
Satu ruh, lainnya badan
Satu di atas tanah berdiri
Lainnya bersemayam di hati
Tak boleh hilang salah satunyaa
Kalau ruh ditindas, masjid hanya batu
Kalau badan tak didirikan, masjid hanya hantu
Masing-masing kepada Tuhan tak bisa bertamu

Dua

Masjid selalu dua macamnya
Satu terbuat dari bata dan logam
Lainnya tak terperi
Karena sejati

Tiga

Masjid batu bata
Berdiri di mana-mana
Masjid sejati tak menentu tempat tinggalnya
Timbul tenggelam antara ada dan tiada
Mungkin di hati kita
Di dalam jiwa, di pusat sukma
Membisikkannama Allah ta'ala
Kita diajari mengenali-Nya
Di dalam masjid batu bata
Kita melangkah, kemudian bersujud
Perlahan-lahan memasuki masjid sunyi jiwa
Beriktikaf, di jagat tanpa bentuk tanpa warna

Empat

Sangat mahal biaya masjid badan
Padahal temboknya berlumut karena hujan
Adapun masjid ruh kita beli dengan ketakjuban
Tak bisa lapuk karena asma-Nya kita zikirkan
Masjid badan gmpang binasa
Matahari mengelupas warnanya
Ketika datang badai, beterbangan gentingnya
Oleh gempa ambruk dindingnya
Masjid ruh mengabadi
Pisau tak sanggup menikamnya
Senapan tak bisa membidiknya
Politik tak mampu memenjarakannya

Lima

Masjid ruh kita baw ke mana-mana
Ke sekolah, kantor, pasar dan tamasya
Kita bawa naik sepeda, berjejal di bis kota
Tanpa seorang pun sanggup mencopetnya
Sebab tangan pencuri amatlah pendeknya
Sedang masjid ruh di dada adalah cakrawala
Cengkeraman tangan para penguasa betapa kerdilnya
Sebab majid ruh adalah semesta raya
Jika kita berumah di masjid ruh
Tak kuasa para musuh melihat kita
Jika kita terjun memasuki genggaman-Nya
Mereka menembak hanya bayangan kita

Enam

Masjid itu dua macamnya
Masjid badan berdiri kaku
Tak bisa digenggam
Tak mungkin kita bawa masuk kuburan
Adapun justru masjid ruh yang mengangkat kita
Melampaui ujung waktu nun di sana
Terbang melintasi seribu alam seribu semesta
Hinggap di keharibaan cinta-Nya

Tujuh

Masjid itu dua macamnya
Orang yang hanya punya masjid pertama
Segera mati sebelum membusuk dagingnya
Karena kiblatnya hanya batu berhala
Tetapi mereka yang sombong dengan masjid kedua
Berkeliaran sebagai ruh gentayangan
Tidak memiliki tanah pijakan
Sehingga kakinya gagal berjalan
Maka hanya bagi orang yang waspada
Dua masjid menjadi satu jumlahnya
Syariat dan hakikat
Menyatu dalam tarikat ke makrifat

Delapan

Bahkan seribu masjid, sjuta masjid
Niscaya hanya satu belaka jumlahnya
Sebab tujuh samudera gerakan sejarah
Bergetar dalam satu ukhuwah islamiyah
Sesekali kita pertengkarkan soal bid'ah
Atau jumlah rakaat sebuah shalat sunnah
Itu sekedar pertengkaran suami istri
Untuk memperoleh kemesraan kembali
Para pemimpin saling bercuriga
Kelompok satu mengafirkan lainnya
Itu namanya belajar mendewasakan khilafah
Sambil menggali penemuan model imamah

Sembilan

Seribu masjid dibangun
Seribu lainnya didirikan
Pesan Allah dijunjung di ubun-ubun
Tagihan masa depan kita cicilkan
Seribu orang mendirikan satu masjid badan
Ketika peradaban menyerah kepada kebuntuan
Hadir engkau semua menyodorkan kawruh
Seribu masjid tumbuh dalam sejarah
Bergetar menyatu sejumlah Allah
Digenggamnya dunia tidak dengan kekuasaan
Melainkan dengan hikmah kepemimpinan
Allah itu mustahil kalah
Sebab kehidupan senantiasa lapar nubuwwah
Kepada berjuta Abu Jahl yang menghadang langkah
Muadzin kita selalu mengumandangkan Hayya 'Alal Falah!
1987

KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG Oleh : Emha Ainun Najib

Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar
Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya
Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis
Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali
Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya
Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun
Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan
1987

BEGITU ENGKAU BERSUJUD Oleh : Emha Ainun Najib

Begitu engakau bersujud, terbangunlah ruang
yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid
Setiap kali engkau bersujud, setiap kali
pula telah engkau dirikan masjid
Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid
telah kau bengun selama hidupmu?
Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu
meninggi, menembus langit, memasuki
alam makrifat

Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika
bernama masjid, begitu engkau tempati untuk bersujud
Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada
ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan
Setiap butir beras yang kau tanak dan kau tuangkan
ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat sembahyang
Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk
cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi kumandang suara
adzan
Kalau engkau bawa badanmu bersujud, engkaulah masjid
Kalau engkau bawa matamu memandang yang dipandang
Allah, engkaulah kiblat
Kalau engkau pandang telingamu mendengar yang
didengar Allah, engkaulah tilawah suci
Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang dicintai
Allah, engkaulah ayatullah
Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu bersujud,
karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud, sepi
dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud
menjadilah engkau masjid
1987

diantara..

Ini adalah dongeng klasik...tentang seorang lelaki yang tinggal bersama ibunya. Suatu ketika mengembaralah lelaki itu meninggalkan ibunya.berbekal harapan agar mendapat keadaan yang lebih baik dari saat ini. setelah berkelana..melalui perjalanan panjang penuh onak dan duri merambah hutan menuruni lembah dan mendaki gunung-gunung kehidupan..akhirnya singkat kata menjadilah dia seorang menantu sang raja.beristrikanlah pengembara itu seorang jelita parasnya. Keduanya hidup saling mengasihi...sampai mendadak ingatlah sang pengembara akan ibunya yang dia tinggalkan sendiri.. dijemputlah sang ibu...untuk tinggal bersama dalam istananya..
Nah..disinilah lelaki itu mulai bertemu dengan berbagai masalah yang rumit dan unik...
karena berbeda keadaan dan adat istiadat kebiasaan kadang sang istri lelaki itu tak cocok dengan perilaku sang ibu suaminya...terjadilah ..konflik kecil..sang ibu kadang menjelekkan sang istri dihadapan sang suami yang sesungguhnya adalah anaknya.. demikian pula sebaliknya
Si lelaki bingung..satu adalah wanita yang telah melahirkannya dan yang satunya adalah wanita yang dikasihinya dan telah melahirkan anak anaknya.
peristiwa itu berlangsung cukup lama sehingga cukup lama pulalah sang lelaki itu mengalami konflik batinnya.
sahabat pernahkah anda mengalami konflik seperti sang lelaki itu?.. atau..mengalami seperti istri sang lelaki itu?..atau mengalami seperti sang ibu?..
sahabat jika engkau sebagai sang lelaki itu aku sedikit memiliki saran untukmu
1. berdoalah kepada Tuhanmu karena dialah sesungguhnya yang membuat cerita ini dan yang mampu membuat cerita ini happy ending
2. cobalah untuk memahami bahwa sang ibu telah melahirkan, menyusui dan merawat, serta mencucikan bajumu di waktu kecil. dan Dia telah dilahirkan dalam zaman yang berbeda darimu..jadi tentu dsaja selera atau cara berfikirnya kadang tidak sama dengan mu..apalagi ditambah dengan perubahan fisik serta fungsi2 organnya yang semakin rapuh..semakin sedikit sahabtnya karena banyak yang telah pergi..jadi wajarlah kadang dia begitu berharap dan takut kehilangan kamu...dalam hal ini tak ada salahnya kau bersikap lebih sabar dan arif dalam mendengar terhadap
semua keluh-kesah.serta mungkin omelannya..karena kadang dia merasa kau masihlah bocah kecilnya yang kadang tak tahu apa-apa dan perlu petunjuknya.
3. berceritalah kepada istrimu..tentang kebaikan ibumu..serta ajaklah dia untuk memahami tentang pemikirannya..sehingga istrimu menjadi lebih memahami mertuanya ..dan bisa bersikap sabar atas semua sikap mertuanya itu...tentu saja ketrampilanmu.dalam memilih suasana ,serta kata-kata menjadi sangat berarti ketika engkau hendak menjelaskan ini.
4 Terakhirlah..tetaplah mendoakan keduanya..serta yakinlah semua akan berakhir indah...tentu saja ini tidak mudah tapi tetaplah yakin..Ok.

Jika pernah atau tengah mengahadapi konflik ini sebagai sang istri lelaki itu.aku memiliki sedikit saran untukmu..
1. Terus berdoa agar hatimu dilapangkaNya..serta berdoalah untuk suamimu..karena sesungguhnya ia benar-benar berada pada posisi yang sangat sulit.
2. Fahamilah bahwa ibu suamimu telah banyak berbuat untuk suamimu..melahirkan serta menyusui dan merawatnya sejak kecil..jadi tak ada salahnya kau berbagi dengannya bukan...fahami juga bahwa dia telah dilahirkan lebih dulu zamannya darimu tentulah banyak hal yang kurang bersesuaian denganmu yang dilahirkan dalam zaman sesudahnya..apalagi banyak pula berkurang kesehatan fisik maupun psikisnya..jadi bersabarlah atas semua kata-kata serta sikapnya..dan jangan lupa Doanya serta restunya atas keberhasilansuamimu sangatlah besar..serta itu juga berakibat pada kelangsungan kesejahteraan dirimu dan anak2mu...dan jangan lupa pula kelak kita pun akan menjadi seorang mertua bagi anak-anak kita.
3. Tetaplah bersabar..dan teruslah berdoa...Karena Dia sesuai prasangka hambaNya.
Jika Engkau adalah seorang ibu dalam masalah ini..saranku..Fahamilah..bahwa anak-anakmu telah tumbuh besar..dia telah memiliki berbagai tugas serta keperluan yang banyak..sesuai dengan fungsinya sebagai lelaki..sebagai suami serta ayah bagi anak-anaknya..Doakan dia..restuilah dia..sayangilah istrinya karena jika kau benci maka anakmu pun akan sedih karena wanita itu adalah ibu dari anaknya..
Kau hanya tinggal berdoa serta melihat buah dari benih yang kau rawat dulu.



By.. Ayah Ifor & Bia

Jumat, 04 Februari 2011

bayangan

Banyak orang gelisah...terhadap apa yang dibayangkannya..entah itu sesuatu yang bersifat peristiwayang belum terjadi ataupun pernah terjadi dimasa lalu...
Seseorang gelisah...kira-kira bagaimana ya..jika nanti aku jadi menikah dengan si A..
padahal gaji ku lebih banya dari dia ..konon kata orang kalau istri lebih tinggi gajinya daripada suami ..biasanya akan bikin suami minder lalu terjadi banyak masalah yang komplek..
da lagi yang gelisah...bagaimana nanti ya jika sudah menikah sementara jarak bekerja saya dan istri saya saling berjauhan di luar kota atau pulau...kira-kira apa bisa langgeng...
ada lagi yang gelisah..bagaimana saya mesti berhadapan dengan mertua saya apalagi tinggal bersama dalam satu rumah..
sangat banyak orang gelisah terhadap apa yang mereka bayangkan sendiri...dan uniknya semua itu tidak atau belum terjadi...
betapa banyak kejadian yang sering terjadi..dihadapan kita dan uniknya kita malah tak pernah membayangkan sebelumnya...
ada yang bilang sungguh saya tak pernah membayangkan akan menikah dengan si B..padahal dulu malah saya pacaran dengan sahabatnya...dan si B ini malah mak comblangnya...
sungguh saya tak membayangkan akan bekerja sebagai ini atau itu tapi justru itu yang terjadi..
sahabat cobalah hadapkan sebuah benda atau diri anda ke dinding...ketika lampu sedang menyala....lihatlah ada bayanan didinding sana...
waspadailah,,,kadang bayangan itu lebih gelap dari aslinya bukan...
jadi berhentilah membayangkan...
apalagi membayangkan yang tidak-tidak....

by ..ayah ifor.& Bia

Selasa, 01 Februari 2011

jarit

tatap kain jarit batik sidomukti...
setelah motifnya apa yang kau lihat..
perhatikan serat benangnya..
ada yang vertikal.
ada yang horisontal...
ada yang tumpang tindih
karena vertikal dan horisontal menumpang dan menindih..
jadilah sebuah kain jarit...

kalau kau bisa memahami syukurlah..kalaupun tidak juga tak apa-apa

kopi....

Sudah dua hari ini seorang sahabat begitu setia mengunjungiku mulai pagi hingga siang.
dan tema pembicaraan yang dibawanya pun tetap itu-itu juga...anak- dan istrinya agak sulit untuk diberi nasehat..
dan lucunya lagi....setiap kedatangan sahabatku ini berjarak hanya 20 menit-30 menit akan disusul seorang tamu guru yang juga mengusung tema yang sama..muridnya bandel dan agak sulit dinasehati...keduanya sudah brupaya tapi tetap saja belum membuahkan hasil...
aku cuma mendengar saja..dan ku biarkan mereka berdua kadang asyik berdiskusi sendiri..lalu kutinggal diam-diam kebelakang....aku berpesan pada istriku untuk membikinkan minuman kopi tanpa gula...
kopi tanpa gula itu lalu kusuguhkan pada kedua tamuku itu..
"Sebelumnya..mohon dimaafkan gulanya habis jadi mungkin kopi ini agak pahit...jadi aku harap kalian bisa memakluminya..."'kataku pada mereka sambil meletakkan kopi itu dihadapan mereka...
" Ah, Tak apa-apa.malah kami sangat sungkan telah merepotkanmu..!" jawab mereka.

Setelah mereka meminum kopi itu baru aku bicara...
" Sesungguhnya masalah kalian ini sama ..tak lebih hanya cara menyampaikan saja yang belum ketemu...,coba kalian lihat .Aku tahu kalian tak suka kopi pahit ..tapi dengan teknik santun saat menawarkan toh kopi itu akhirnya kalian minum juga.." tukasku..
senikmat apapun kopi yang ku bikinkan jika waktu menyuguhkannya aku bersikap kasar dan masam ..aku yakin kalian tak akan meminumnya..atau kalaupun meminumnya tentu dengan hati yang agak mendongkol,bukan..?
Begitu pula nasehat..jika disampaikan dengan lembut..tentulah pasti akan diterima...
Lihat para wali-wali zaman dahulu ketika menyampaikan nasehat mereka mngubahnya dalam bentuk seni tembang...seni wayang...
cara kedua...kalaulah kalian bertemu dengan orang jepang jangan ajak bicara mereka dengan bahasa jawa Kromo Inggil..tentu jadinya runyam...begitu juga dengan dengan nasehat..hendaklah kalian gunakan dengan bahasanya..bukan bahasa kalian...
ketiga..coba kalian lihat kataku sambil mengambil sebuah cermin kecil...lalu kutatapkan pada mereka...Dalam bahasa jawa..Cermin dinamakan juga dengan Koco-Roso
.
dan apapun yang ada depannya pastilah akan tergambar sama persis dalam cermin...artinya gunakan rasa..ketika berbicara dengannya...semua manusia punya rasa..merasa marah ketika dibentak , merasa nyaman ketika diberi senyuman atau diperlakukan dengan kata-kata lembut..coba kalian evaluasi 3 teknik ini apa sudah pernah kalian coba apa belum...
dan yang terpenting ..cobalah mengaji pada penjual jamu..."kataku..
Jika engkau menjual jamu sementara tubuh kalian tampak lelah kurus dan batuk-batuk,..lalu pakaian kita kumal dan lusuh apakah jamu yang kita jual akan laku..?
tentu saja tidak.
Begitu pula sebuah nasehat yang kita berikan tetapi kita sendiri malah tak menjalaninya..yaa jadinya kita akan sulit untuk didengar oleh yang kita nasehati..
setelah semua teknik itu selesai kalianfahami ada satu lagi ...tetaplah berdoa memohonkan mereka ..karena hidayah tetap bermuara padaNya..

by ayah ifor & Bia..jam 00.28

Minggu, 30 Januari 2011

Keadilan Tuhan....

Seorang pengembara yang mencari kebenaran, suatu ketika berhenti di sebuah pohon beringin besar....pengembara ini kemudian duduk bersandar pada batang pohon beringin tersebut...tanpa sengaja matanya menatap buah yang tergantung pada ranting pohon beringin tersebut yang tampak tidak sebanding dengan pohonnya yang begitu gagah dan besar...dia lalu bergumam dalam hatinya...Betapa tak adilnya Tuhan .membikin pohon beringin dengan pohon yang besar tetapi berbuah kecil..
Ketika agak lama bersandar tiba-tiba di lihatnya seekor kuda yang berjalan dikendarai seseorang.Pengembara itupun kemudian membati alam hatinya..ah betapa tak adilnya tuhan...burung yang kecil diberi sayap tetapi kuda yang besar malah tak diberi sayap,di antara angin sepoi ditambah dengan tubuh yang letih tanpa disadari kemudian tertidurlah pengembara itu dengan tetap bersandar pada batang pohon beringin.
Tak lama kemudian jatuhlah sebiji buah beringin dan tepat mengenai hidung si pengembara...terbangunlah si pengembara dari tidurnya....sambil memijit-mijit hidungnya..ketika berjalan baru beberapa langkah..jatuh tepat mengenai pundaknya kotoran burung pipit..
pengembara itu pun merenung..lalu terbayanglah olehnya...seandainya saja buah beringin itu besar..tentu tewaslah ia karena kejatuhan buahnya..untunglah buah beringin kecil...seandainya kuda bersayap..lalu buang kotoran dari udara..tentu betapa akan menjadi kacau mereka yang di bawah...lalu menangis dan memohon ampunalah si pengembara..atas kekurangajarannya telah mengomentari yang tidak-tidak terhadap keadilan Tuhan....
sahabat...renungi kisah diatas....kadang kita sering merasa tuhan tidak adil pada kita...atas apa-apa yang menimpah kita entah itu bernama putus cinta. lambat jodoh,..hidung kurang mancung,..orangtua ,.atau orang yang kita kasihi pergi,..atau kecelakaan....,tetapi setelah kelak kabut ke tak fahaman mulai hilang dari akal fikiran kita,barulah kita dapat melihat betapa semua peristiwa didunia terjadi atas keadilanNya yang sangat sempurna.
." Tuhanku...tiadalah sesungguhnya Engkau ciptakan ini dengan sia-sia..
Maha Suci Engkau...."( Q>S Al Imron 190-191)



By Ayah Ifor & Bia....saat di tunggu i istrinya sambil baca koran malam-malam

Sabtu, 29 Januari 2011

Kelelawar, burung hantu dan burung pipit

Ketika duduk diteras rumah di malam hari aku melihat kelebat kelelawar disusul burung hantu. Lama aku merenung apa maksud dibalik kelibatnya dua makhluk itu.
Dalam perenunganku mendadak aku tersadar bahwa kedua makhluk tersebut memiliki kesamaan yaitu tidak menyukai sinar matahari karena akan silau dan perih pandangannya serta menghalangi dalam mencari makan. Karena mereka memang diciptakan dengan mata yg tidak kuat memandang cahaya matahari, demikian halnya dengan manusia yg bertipe kelelawar atau burung hantu , mereka sangat takut dengan ayat-ayat kebenaran yg datang dari sang Maha Benar. Karena mereka berpikir ayat-ayat kebenaran atau cahaya kebenaran akan menghalangi mereka dalam mencari atau menumpuk makana serta harta benda. Untuk itulah mereka membeci & menjauhi cahaya kebenaran dan lebih suka dalam kegelapan hawa nafsunya yang kadang lebih suka menamakan diri mereka atas nama aku, kepentinganku dan masa depanku. Seperti halnya burung hantu & kelelawar yg sangat gesit dalam mencari makan didalam kegelapan, demikian juga dengan mereka sangat ahli dalam mencari kesempatan didalam menumpuk harta mereka dengan menggunakan selubung kegelapan nafsu aku mereka.
Berbeda dengan burung murai,burung pipit dan burung-burung lainnya yg keluar disiang hari justru pandangan mereka sangat lemah di dalam kegelapan karena Alloh menciptakan mereka lebih kuat dalam menangkap sinar matahari. Seperti itu halnya manusia yg diciptakan oleh Alloh dengan mata hati yg mampu membaca Ayat-ayat kebenaran dari sang Maha Benar, mereka bergerak dengan sangat leluasa dan mereka bergerak dengan nyaman dalam mencari makan dalam sorotan cahaya kebenaran.Mereka merasa bahwa aturan-aturan yg dibikin sang Maha Cahaya adalah sangat menyenangkan dan memandang memang harus seperti itulah manusia harus berada dalam sorotan cahaya kebenaran Tuhannya. Orang-orang yg seperti ini sangat tidak leluasa atau merasa sulit bergerak atau mencari makanan yg berlawanan dengan azas cahaya.Mereka sangat kikuk dan gelisah ketika harus mencari makanan dengan cara menenggelamkan nurani mereka ke dalam kegelapan nafsunya.
Maka sangat sulit bahkan lebih terkesan mustahil ketika burung pipit harus duduk bersam dg burung hantu & kelelawar dalam majelis yg sama, karena mereka memiliki konsep yg berbeda dalam memandang cahaya.
Mendadak terngianglah dalam hati nuraniku tentang pelajaran dalam kitab wasiatul musthofa yang artinya:
"Ketika Alloh murka kepada seseorang , maka Dia memberinya rezeki berupa kekayaan yang haram. Apabila kemurkaan-Nya kepada orang tersebut bertambah, maka Alloh akan menugaskan setan membantunya mengurusi harta kekayaan dan menemaninya mencari kekayaan, menyibukkanya dengan urusan dunia hingga lupa terhadap urusan agama dan memudahkan orang tersebut dalam hal dunia lalu berkata : tenanglah, Alloh adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang".


By Arga cs setelah ishak

air mata.....

dulu ketika aku bayi...aku menangis kalau lapar & Haus...kalau..lelah..kalau sakit..kalau gak ada teman...kadang aku menangis untuk menarik perhatian ayah atau ibuku..agar menggendongku....itu dulu ketika aku masih bayi...

ketika aku menginjak sekolah dasar...aku menangis kalau di olok temanku..kalau dimarahi guru..gara-gara berantem..atau mendapat nilai jelek..aku juga menngis kalau..aku merasa malu..atau tak dibelikan sesuatu yang aku mau...atau kehilangan barang kesayanganku...itu dulu..ketika aku masih anak-anak..
ketika aku remaja...aku juga menangis kalau diputus pacarku....atau jelek nilaiku..atau waktu aku merasa bersalah terhadap sesuatu....itu dulu kala aku remaja...
Ketika dewasa aku juga menangis ketika bingung mencari biaya pernikahanku..aku juga menangis diwaktu acara akadnikahku...aku juga menangis..ketika aku selesai membaca ayat suci tentang kasih sayangNya..
aku juga menangis..ketika ayahku meninggal..ketika anakku lahir..ketika aku merasa betapa banyak dosaku..aku juga menangis ketika hatiku mendadak kangen akan Tuhan yang telah begitu banyak memberiku nikmat..dan serius dalam merawatku..serta memahami akan semua kenakalanku dan tetap menungguku di pintu ampunanNya....
aku juga menangis ketika membaca riwayat tentang nabi & rosul junjunganku,..yang begitu tabah...serta ahli bersyukurdalam setiap geraknya...
aku diam-diam juga menangis..ketika aku bertemu dengan mereka yang kata masyarakat adalah pelacur..penjudi..penipu..aku menangis andai mereka ayahku..ibuku..atau saudaraku...lalu aku bermohon padaNya agar mereka dianugerahi dalam hatinya..kerinduan akan Dia yang Maha Indah ,Maha Agung dan Maha pengasih serta Pengampun..agar ..kemilau wajah mereka serta basah lidah mereka akan dzikir serta syukur pada Sang Pencipta...
dalam menulis artikel inipun diam-diam aku menangis...tanpa tahu sebabnya...entah karena cahaya monitor..entah karena mikirin pulsa buat Onlinenya blog ini ..entah karena debu..aku juga tak tahu...dan aku tak permasalahkan sebabnya..cuma yang aku tahu...aku merasa tentram..dengan keluarnya air mataku ini...

" seperti mengupas bawang ...setiap lapisnya selalu berbeda warnanya...
dan selalu di iringi air mata pada akhirnya..."


by Ayah Ifor & Bia..

Jumat, 28 Januari 2011

sastrajendra hayuningratpangruwatingdiyu

Sesungguhnya..semua yangterhampar didepanmu itu adalah sebuah kitab..yang bercerita tentang Aku dan kamu...tentang hamba dan Tuhannya...
cobalah kau tatap mega diangkasa sana..yang kadang tampak bergumpal-gumpal..dan berubah-ubah..seprti itulah hidup kadang adakalanya berkumpul..kadang berpisah...
Coba kau amati pohon alpukat...apakah kamu tahu..bahwa ketika pohon ini akan berbuah ..semua daunnya rontok dan banyak ulat disana...setelah itu baru buahbya tumbuh dan dedaunannya mulai menghijau lagi...laksana seorang anak manusia..yang dalam kemiskinannya..dikelilingi berbagai macam fitnah...setelah dia mampu bersabar atas itu semua..maka dia akan peroleh hikmah kearifan yang manis rasanya...
atau kau lihat pohon nangka...?amati dengan cermat...getah pohon angkah ini akan mudah hilangnya jika kamu basahi dngan air yang ada disekitar biji pihon nangka....seolah mengabarkan pada manusia..bahwa dalam segala kesulitan hidupnya...didalam dirinya pula tersembunyi jawaban atas semua kesulitan yang melanda dirinya
begitu banyak alam bercerita pada kita...tapi kita kadang tak pernah mampu untuk memahami semua pesannya karena kita terlalu disibukkan dengan berbagai penilaian dangkal atas nama keinginan kita....
sesekali cobalah endapkan fikiran kita...diam sejenak...lalu cobalah bertanya...apa yang kamu cari...? untuk apa..setelah dapat lalu ...?

by Ayah e ifor & Bia

wewarah luhur....

sesungguhnya...apakah yang kau cari...kau kejar...kau pegang erat dalam hidupmu ini...?
kehormatan dan nama besar...?
gemerlap harta benda...?
atau ilmu pengetahuan...?
ketahuilah itu semua tiada batasnya jika kau kejar...
batasnya ada pada dirimu sendiri...

sobat...hidupmu akan tentram jika dirimu mampu untuk merasa cukup...
semua kegelisahan,..kegalauan akan sirna..jika kau mampu bersikap pasrah..dan menerima..



by ayah e ifor & Bia

Kamis, 27 Januari 2011

sepuluh hal......

Ali karomahallohu wajha berkata :
1. "Ilmu adalah sebaik-baik harta warisan.
2. Sopan santun adalah hal sebaik-baik perolehan.
3. Taqwa adalah sebaik-baik bekal akhirat.
4. Ibadah adalah sebaik-baik harta perniagaan.
5. Aamal shalih adalah sebaik_baik penuntun(kesurga).
6. Budi pekerti yang mulia adalah sebaik_baik teman.
7. Sifat hilm (santun) adalah sebaik-baik pembantu.
8. Qana'ah adalag sebaik-baik kekayaan.
9. Taufiq adalah sebaik-baik pertolongan.
10. Mati adalah sebaik-baik pendidik (menuju kebaikan akhlaq). "


Rasulullah saw bersabda :
1. "Tiada seorang hamba yang berada di langit atau di bumi menjadi seorang mukmin sejati hingga ia menjadi seorang yang berlaku lemah-lembut.
2. Tidaklah dia menjadi seorang yang benar-benar berlaku lemah-lembut hingga ia menjadi seorang muslim.
3. Tidaklah dia menjadi seorang muslim sejati hingga manusia lain merasa aman dari gangguan tangan dan lisannya.
4. Tidaklah dia menjadi seorang muslim sejati hingga dia menjadi seorang'Alim.
5. Tidaklah dia menjadi seorang 'Alim sejati hingga dia mengamalkan ilmunya.
6. Tidaklah dia disebut mengamalkan ilmunya hingga menjadi seorang yang zuhud.
7. Tidaklah dia menjadi seorang yang zuhud hingga dia menjadi seorang yang wara'.
8. Tidaklah dia menjadi seorang yang wara' hingga dia menjai seorang yang tawadhu.
9. Tidaklah dia disebut bersikap tawadhu' hingga dia mengetahui betul siapa dirinya.
10. Tidaklah dia bisa betul-betul mengetahui dirinya hingga dia 'cerdas' dalam berbicara."

Dikutip dari kitab nashoihul ibad (Imam nawawi AL - Bantani).

by Iqbal..ditemani arga CS>

renang....

Suatu hari seorang pelajar yang memiliki banyak kegemaran belajar ilmu & membaca buku tentang berbagai pengetahuan hendak pulang kampung. Ia berfikir ia telah cukup banyak belajar..ia ingin pulang kekampungnya..dan memutuskan untuk menjadi guru disana,karena ia merasa memiliki ilmu lebih banyak daripada penduduk di desanya yang rata-rata hanya bersekolah sampai sekolah dasar saja...
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama ,.sampailah pelajar itu disebuah sungai...Ia kemudian memutuskan untuk menyeberangi sungai itu dengan menyewa sebuah sampan yang dikemudikan oleh seorang nelayan tua...
Ketika pengemudi sampan itu bertanya tentang dirinya...Dengan semangat berapi=api ia bercerita bahwa ia telah berkeliling ke berbagai belahan dunia..telah banyak ilmu yang telah ia pelajari..ia bahkan mengatakan pak tua itu boleh bertanya tentang ilmu apa saja pada dirinya pastilah ia akan mampu menjawab....
Untuk memuaskan hati anak muda itu, pengemudi itu kemudian bertanya pada penumpang sampannya itu...
Karena pak tua itu hanya tahu tentang ilmu mengayuh sampan dan ilmu berenang,..maka ia kemudian bertanya tentang ilmu berenang kepada penumpangnya itu..
Sang pelajar kemudian menerangkan tentang berbagai gerak berenang dari buku- buku yang pernah ia baca...mulai tentang teknik meluncur kedalam air,.teknik menyelam bahkan dengan berbagai gaya berenang yang paling populerpun ia ceritakan dengan detil..dengan bahasa yang "sangat Intelektual"..
pengemudi itu pun terkagum-kagum mendengar uraian sang pelajar tentang ilmu berenang yang sangat luas itu...
" bagaimana pendapat Bapak dengan uraianku tadi..?" tanya sang pelajar dengan gagah...
" Anda benar-benar tahu banyak tentang ilmu berenang, hal ini sangat menggembirakan saya..tadinya saya kuatir anda tak bisa berenang..... karena sebentar lagi arus disebelah sana sangat deras ,,dan sampan ini karena tua ada kemungkinan akan terbalik...jadi kita mesti berenang ketepian."
Pelajar itu menjadi pucat wajahnya..."Tapi..pak...saya belum pernah berenang..semua uraian tadi adalah dari buku yang saya baca..."
dengan kalem pengemudi sampan itu berkata.." lalu apa gunanya..ilmu uraian anda tadi dalam situasi ini bagi anda..?"

kadang...seperti itulah kita...kita selalu menganggap..bahwa situasi dalam kehidupan akan selesai kita pelajari hanya dengan membaca saja, bertanya apa sebabnya dan solusinya.....tanpa mempraktekkannya...
Padahal hidup perlu bukti..bukan hanya ucapan saja..





by ayahe ifor ditunggui iqbal & arga.
ki

Rabu, 26 Januari 2011

puisi seorang sahabat....

Kuyakini
oleh Novita Anggraeni pada 20 November 2009 jam 22:50

kuyakini jika inilah sebuah penyelamatan
bentuk cinta dari Tuhan
karena jika masih ada sandaran
aku takkan menggunakan kakiku untuk berjalan

Kuyakini jika ini adalah sebuah penyembuhan
dari segala jerat emosi yang melemahkan
entah atas nama ketulusan atau perhatian
yang membuat tanganku enggan melepaskan pegangan

kini aku mampu berjalan
memungut hikmah yang sempat kuacuhkan
karena terlampau aku merasa nyaman
pada anugerah dan keindahan

Terima kasih Tuhan
kini aku tahu bagaimana harus bertahan
dan melenyapkan kenyerian
meski hampa kadang masih menyesatkan.,


akan kulakukan
oleh Novita Anggraeni pada 07 November 2009 jam 16:41

akan ku lakukan
jika memang itu bisa membebaskanku dari kebekuan
dan nyeri sepanjang malam
karena jejak yang kau tinggalkan

membakar hati jadi api
membatukan jiwa jadi besi
memusnahkan cinta jadi benci
menghancurkan kelembutan jadi duri!

karena jika terlalu lama aku tertahan disini
nuraniku akan mati
kedamaian yang kutanam dan semai setiap pagi
akan menjelma jadi bara abadi

kunang-kunang
oleh Novita Anggraeni pada 12 Desember 2009 jam 23:16

sebenarnya sayap-sayap ini tak pernah berhenti mengepak
terus mencoba meraih cahaya yang tergeletak
pada lentera
kutautkan harap dan mimpi memuncak

walau panasnya cahaya membuat jasadku retak
tak kan berhenti jika jantung masih berdetak
meski harus kupungut dari kepingan jiwa yang teriak
jika saatnya tiba malam pun tak kan sanggup mengelak

Baiklah
telah reda segala kesah
telah hangus segala amarah
yang tertinggal hanya potongan sayap yang tak akan menyerah..

lentera..lentera..
kenapa kau biarkan aku dalam kecemasan dan rindu yang mengantarku pada binasa..?

OVI

...mengkristal...
oleh Novita Anggraeni pada 02 Februari 2010 jam 17:32


dan mimpi-mimpi pun mengkristal
mengeras dan melukai tangan yang coba mengukir kekal
pada jiwa lunglai dan gagal

mata yang silau oleh kilatan sesal
hanya mampu melukis hati dangkal
dan isak yang membendung sehatnya akal

puisis ini di tulis dari catatan seorang sahabat ..dan sepertinya ..memiliki karakteristik unik menarik...semoga bermunculan bakat2 penyair dari para sahabat yang lain.

kadang kesedihan bisa menjadi energi kreatif yang kuat.
ayo..yang lainnya...mana karya anda...

Kisah Seekor Tikus oleh Novita Anggraeni pada 22 April 2010 jam 11:37

Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan istrinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada mainan pikirnya. Tapi dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, “Awas ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati ada perangkap tikus di dalam rumah!”

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata. ‘Ya, maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu memang ini masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalah. Jadi jangan buat aku sakit kepala lah.”

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, “Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di dalam rumah!”

‘Wah aku menyesal dengan kabar ini.” Si kambing menghibur dengan penuh simpati. “Tetapi tidak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdo’a. Yakinlah, kamu senantiasa ada dalam do’a-do’aku!”

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu.
‘Oh! Sebuah perangkap tikus?” jadi saya dalam bahaya besar ya?” kata lembu sambil ketawa, berteleran air liur.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menagkap mangsa. Istri petani berlari melihat apa saja yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematok tangan istri petani itu. Petani iktu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Si istri kembali ke rumah dengan tubuh mungil, demam. Dan sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, obat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itupun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, ,mencari ayam untuk bahan supnya.

Tapi, bisa itu sungguh jahat, si istri tak kunjung sembuh. Banyak tetangg yang datang membesuk dan tamupun tumpah ruah ke rumahnya. Iapun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing di kandang itu dijadikan gulai. Tapi itu tidak cukup, bisa itu tak dapat taklukan. Si istri mati, dan berpulh orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang itupun dijadikan panganan untuk puluhan rakyat dan peserta selamatan,

Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu masalah itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada “perangkap tikus” di dalam rumah, seluruh “ladang pertanian” ikut menanggung resikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan daripada kebaikanya.

tulisan ini dikutip dari note di FB novita anggraeni.