Minggu, 23 Januari 2011

Allohumma bariklanaa fii maa rozaqtanaa…..

Sudah tiga hari ini , semenjak pulang dari rumah sakit ., cak kosim kelihatan diam termenung diteras rumahnya . Bukan karena mikirin uangnya yang katut dipinjam Mak Tinem, buat biaya cucunya dirumah sakit. .Bukan sekali lagi bukan masalah uang yang mengganggu pikiran Kosim , tapi pertanyaan Mak Tinem padanya lah yang mengganggu pikirannya…
.Ketika itu kosim menemani mak tinem menunggui cucunya dirumah sakit, tiba tiba
mak Tinem bertanya padanya “Sim kenapa yaa kok sekarang banyak penyakit yang aneh-aneh pada muncul ? Yang Flu burung lah yang flu tulang yang kanker tulanglah yang macem macemlah . padahal zaman ya tambah maju kok penyakit ya tambah aneh-aneh. Jaman mak dulu leh waktu masih penjajahan belanda paling penyakit yaa Cuma, sakit perut, linu`linu, kudis, dan lain-lain. , terus anak-anak juga tidak seperti sekarang ini dulu waktu zaman e mak. Anak pada manut sama orang tua, tak ada anak pacaran sampai tengah malam seperti sekarang ini., apalagi sampai hamil dulu sebelum nikah.
Kalau nurut Mak sih penyebab banyaknya muncul penyakit yang gak karu-karuan ini pasti karena makanan yang dimakan orang-orang tidak lagi Barokah. Betul tho le ? Coba tho sampeyan lihat waktu orang- orang diwarung pada makan, berapa toh yang berdoa Allohumma bariklanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa adzabannaar (Yaa Alloh berkahilah apa-apa yang telah Kau rezekikan pada kami dan hindarkanlah kami dari api neraka.? Lha wong makan e aja wis gak barokah piye yang lainnya bisa barokah? Ngajar anak e apa yaa bisa barokah kerja e apa bisa barokah mikir e apa bisa barokah? Ya tho ‘tapi itu nurut mak lho le , yang lulus SD aja juga tidak, hehehehe. kataMak tinem sambil ngeloyor pergi.
Kosim termenung ! Maha Suci Alloh yang memberikan ilmu kepada siapa saja ia kehendaki., bahkan kepada Mak Tinem . Siapa yang mengira sosok wanita tua yang lulus SD aja tidak, yang kerjanya pun Cuma jual kopi dan tukang urut kampung mampu berucap sedemikian dahsyat.
Bukan kah memang harus diakui kebenaran hakiki dibalik ucapan mak Tinem, ketika barokah tak ada dalam apa yang kita makan maka apakah barokah saripati makanan yang mengalir dalam darah kita,? Apakah barokah angan-angan , ide, harapan, semangat dalam diri kita ? Apakah barokah apa yang terlahir dalam diri kita metabolisme dalam tubuh kita ? Apakah barokah pola asuh kita kepada anak-anak kita? Bukankah Rosullulloh bersabda “ Man akalal haroma maata qolbuhu wa khoffa diinuhu wa dhoufa yaqiinuhu wahajaballoh da’watahu wa qollat ‘ibadatuhu “…Siapa yang memakan barang harom matilah hatinya hampa agamanya lemah keyakinannya dan terhalanglah doanya.dari Alloh, serta sedikit ibadahnya.
. ditengah puncak.. perenungannya Cak Kosim mendesah….Sungguh sombong kami ini yaa Alloh, bahkan untuk berdoa memohon berkah bagi rezeki sebagaimana yang telah Kau ajarkan lewat rosulMu pun kami masih merasa enggan.
Maha suci Engkau Yaa Alloh..sungguh tiadalah ilmu pada kami kecuali yang telah Engkau ajarkan pada kami…


By fadhil…malang..waktu hujan gerimis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar