Minggu, 23 Januari 2011

ANTARA MUSIBAH DAN NIKMAT

Kadang aku sering merasa bingung dan aneh ketika menemani kyaiku menemui para tamunya… betapa tidak bingung ketika sang tamu mengeluh tentang musibah atau sesuatu yang menimpahnya., Kyaiku yang nyentrik ini malah bilang itu adalah nikmat. Tapi ketika ada tamu yang lain datang dengan wajah berseri-seri bercerita bahwa berkat dzikir atau doa yang diberikan padanya dari sang Kyai usahanya berhasil baik.Eh, kyaiku malah bilang itu bisa jadi musibah.
Dan yang lebih heboh lagi tamu yang dimarahi bahkan kadang dibentak bukannya marah atau kapok datang, malah kadang balik lagi.
Suatu hari ketika aku dan kyaiku duduk-duduk cuma berdua ,aku memberanikan diri untuk bertanya, tentang semua yang ada dihatiku,….…….
Kyai ku diam kemudian ia berkata,” Sesungguhnya anakku,.. hidup adalah Cuma mengabdi pada Alloh, dan jika Ia berkehendak maka kita akan mampu untuk mencintaiNya.
Sesungguhnya musibah atau kesedihan, kesumpekan atas gagalnya usaha kadang adalah bentuk sapaan Alloh atas hamba, sehingga kemudian hamba datang merintih..bersimpuh di hadapanNya. Adakah kenikmatan yang melebihi itu? Hamba yang lalai kemudian ingat dirinya yang lemah….sehingga dalam rintihan itulah sang hamba tak jarang malah memperoleh cahaya cintaNya. Tapi ada
Pula hamba yang mencaci Nya….hal ini disebabkan kebodohan hamba akan kasih-sayang RobbNya yang Maha pengasih.
“Maka Bersyukurlah dan beruntunglah hamba yang mampu memahami bahwa tak ada yang diberikan RobbNya selain kasih-sayang.



By Ayah E Rofi..& Bia .
Fadhil..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar