Kamis, 14 April 2011

Cita-Cita

Suatu sore ketika tengah duduk diruang tamu sambil minum kopi tiba-tiba anakku datang dan menanyakan apakah aku mempunyai cita-cita waktu kecil....aku jadi tersenyum-senyum sendiri..
Aku yakin kita semua ketika kecil bahkan waktu setelah kecil pun pasti punya cita-cita.
Padahal kalau kita mau merenungkan apa sih sebenarnya cita-cita itu..
kita akan mengetahui bahwa cita-cita tak lain adalah gambaran tentang suatu keadaan yang kita persepsikan sendiri akan mendatangkan rasa yang menyenangkan dibanding keadaan saat ini.
Contoh Ada orang yang bercita-cita ingin menjadi kaya raya, setidaknya jauh lebih kaya daripada keadaannya sekarang, berarti dia ini mempersepsikan bahwa harta kekayaan itulah yang dianggapnya akan mendatangkan kesenangan dalam hidupnya.
Ada pula yang bercita-cita untuk memperoleh kedudukan yang lebih tinggi daripada sekarang, tentu saja cita-cita itu muncul karena dianggap bahwa hal itu akan mendatangkan kesenangan dalam hidupnya.
Padahal, apakah kekayaan dan kedudukan itu pasti mendatangkan kesenangan? Jawabnya belum tentu...
Ada memang yang bisa merasa senang, akan tetapi juga akan muncul cita-cita yang lain sebagai tandingannya. Yang jelas, tidak akan mendatangkan kebahagiaan melainkan munculnya keinginan yang lain!
Dan seperti dapat dilihat dari bukti sehari-hari, yang dikejar-kejar yang masih merupakan cita-cita itu hanyalah merupakan kesenangan yang pada kenyataannya tidaklah seindah dan sekemilau seperti yang dibayangkannya.
Setelah yang dikejarnya itu dapat, maka apa yang didapat itu hanya mendatangkan kesenangan sepintas saja, lalu membosankan, karena mata kita sudah melihat lagi jauh ke depan, kepada yang kita anggap lebih menyenangkan lagi,Dan itu terjadi berulang kali
Pengejaran terhadap apa yang kita anggap lebih menyenangkan inilah yang justru membuat kita tidak pernah dapat merasakan keindahan saat ini dan tidak pernah dapat menikmati keadaan saat ini. Kita hanya menikmati bayangan-bayangan indah dari cita-cita atau ambisi itu saja...
sahabat.. Alloh sebagai Sang Maha Mencipta sekaligus Maha Mengetahui jauh-jauh hari telah mengajari pada kita melalui sholat yang diperintahkanNya pada kita...
perhatikan kata ketiga dari bacaan doa antara dua sujud dalam sholat kita..
Robbighfirlii,..warhamnii..wajburnii......Yaa Tuhanku..ampuni aku, belaskasihi aku..serta cukupkanlah aku...
Yaa karena hanya dengan rasa cukup itulah maka kita akan mampu merasakan ketentraman dalam batin kita.



by ayah ifor ....

2 komentar:

  1. Belum terjawb tad... cita- cita njenengan apa wkt kecil...??:)

    BalasHapus
  2. jadi pengusaha yang juga ilmuwan....jadinya malah tukang ketik,...dan tukang gambar..haha

    BalasHapus