Sabtu, 11 Agustus 2012

sebuah kisah.


Diam memang adalah hal yang kadang sangat utama. Apalagi jika hal ini dipilih ketika hati sedang dilingkupi amarah yang sangat meluap .Yaa memang dengan diam kita tak memproduksi banyak kesalahan dalam berucap. Hal ini pula yang dipilih
Oleh Ayuning ketika ia mendapati diam diam suaminya tergoda wanita lain. Ayuning berharap dengan diam ia tak perlu repot mengendalikan lidahnya untuk memaki suami atau Wil Suami nya. Ayuning diam tapi bukan sekedar diam
Ia melakukan banyak penelitian tentang apa yang mungkin menjadi sebab perubahan sikap suaminya itu.Ia mengamati sikap sikapnya kalau kalau itu mungkin yang menjadi sebab perubahan itu..Tapi ia tak juga menemukan kesalahan itu pada dirinya.
Sampai akhirnya ia bertemu Darmawan ..lelaki muda yang jauh dari tampan dan kekayaan. Darmawanlah yang mengajari ia untuk diam dan bersabar.
Karena lelaki itu paling tidak mudah untuk mau disalahkan..apalagi jika ia dipergoki serta disudutkan oleh wanita yang menjadi istrinya.. Bisa bisa Ia akan lari karena malu telah ketahuan salahnya." Begitu yang dikatakan Darmawan kepadanya ketika ia memutuskan akan menyelidiki serta memergoki suaminya dg WILnya.
" Gak perlu mbak,.nanti malah tambah sakit hati Mbak, andai menyaksikan itu. Dan itu juga bukan solusi. Mending Mbak konsentrasi aja pada kegiatan memelihara serta menemani anak anak, karena merekalah yang harus dijaga dari goncangan kejiwaan yang mungkin bisa timbul jika mereka sampai tahu hal ini..Saran saya tetaplah diam. Bersabar serta terus berdoa
Agar di fahamkan apa hikmah dibalik peristiwa ini serta segera diperbaiki apa yang ada diantara Mbak dan suami.." begitu saran Darmawan pada Ayuning.
" setiap apapun pasti memiliki titik maximal. Jadi bersabar serta terus berdoa agar hal ini segera berakhir.
Dan memang benar apa yang dikatakan Dawmawan..
Suatu malam tiba tiba setelah pulang dari kantor suaminya mengambil air wudhu kemudian sholat. Sesudah itu suaminya memeluknya serta meminta maaf atas kekhilafan yang dilakukan pada Ayuning.
Suaminya bercerita tadi siang ia ditilp seorang sahabat kecilnya yang lama tak bertemu..Sahabatnya ini bercerita bahwa ia sekarang trlah gagal berumah tangga hanya gara gara pada suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita di kolam tenang yang kemudian berlanjut pada pertemuan pertemuan yang " agak khusus" Dari pertemuan demi pertemuan itulah sahabat
Suaminya jatuh iba pasalnya sang wanita ini selalu bercerita bahwa ia kerap diperlakukan kasar oleh sisuami. Sehingga terjadilah perceraian..dari rasa iba inilah sahabat suami Ayuning kemudian bertekad untuk menikahi si wanita.
Istri sang sahabat yang tak mau dimadu kemudian minta untuk berpisah sambil membawa kedua anaknya.
Awal pernikahan ini begitu menyenangkan sahabat suami Ayuning. Sampai tiga bulan kemudian barulah ia sadar kenapa mantan suami dati istri barunya itu seting berlaku kasar. Pasalnya wanita ini adalah wanita yang suka dengan kemewahan serta tak pernah puas dengan satu lelaki..selain itu ia pun sangat pemalas. Menyesal sang sahabat suami Ayuning.
Diceraikanlah wanita yg baru dinikahinya kembalilah ia kepada istri yang ditinggalkannya. Tetapi malang sang istri tak mau lagi menerima ia..Sejak itu ia lebih banyak menekuni dunia spiritual menyesali dirinya serta memohon ampunan atas dosanya.
Dalam pertemuan itu pula lelaki itu berpesan pada suaminya agar jangan sampai melakukan kesalahan yang serupa dengan dirinya. Hendaklah ia ingat kesabaran serta kebaikan si istri selama ini padanya..
Suami Ayuning rupanya tersentuh dengan cerita sahabatnya. Ia menyadari kesalahannya yang hampir memorak -porandakan rumah tangga yang selama ini telah dibangun dengan istrinya.
Ayuning sangat bersyukur dengan perubahan sang suami..Suatu hari disebuah kesempatan ia bertanya siapa nama sahabat suaminya itu. Suaminya menjawab bahwa sahabatnya itu brrnama "Darmawan"
Ayuning diam diam terkejut dalam hati..ia tak menyangka begitu mengenaskan nasib Darmawan lelaki yang selama ini banyak membantunya menasehatinya selama ini..
Di suatu siang Ayuning menerima sebuah tilp..dari Darmawan..." Mbak tidak perlu berpikir bahwa apa yang didengar suami Mbak itu kisah betulan apa tidak yang penting kisah yang saya sampaikan menghasilkan efek positif dan solusi bagi permasalahan yang membikin pusing,Mbak".
Ayuning cuma bisa diam dan menghela nafas.panjang


Malang , romadhon 2012 by aya iforbia.

1 komentar: